Ilustrasi
Dream - Berhati-hati dan teliti saat membeli baju secara online. Bisa-bisa baju yang dibeli ukurannya tidak sesuai dengan saat dipesan.
Terlebih jika jarak antara pembeli dan penjual sangat jauh seperti Amerika Serikat dan Singapura.
Kejadian itu menimpa seorang ibu muda bernama Lindsay Ferrier dari Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Dalam postingan tanggal 21 November di blognya, Ferrier menceritakan pengalamannya saat memesan beberapa baju dari toko online di Singapura.
" Inilah yang terjadi jika Anda memesan pakaian yang terlihat sangat murah dari Singapura," kata Ferrier mengawali kisahnya.
Sebelumnya, Ferrier sangat tertarik dengan desain mantel dan sweater di sebuah toko online dari Singapura yang tidak disebutkan namanya. Tidak hanya itu, yang membuat Ferrier terpesona adalah harganya yang sangat murah sekali.
Menurut Ferrier, sebagian besar busana di situs itu pasti akan membuat para gadis mabuk karena sangat cantik-cantik
" Tapi ketika saya melihat mantel dan sweater, saya langsung jatuh hati. Dan harganya AH-MAZ-ING," katanya. Jika ditotal, lanjut Ferrier, harga kedua incarannya itu tidak sampai US$ 40 (Rp 487 ribu).
" Meskipun situs itu berasal dari Singapura, mereka berani menawarkan bebas ongkos kirim. Atau jika menggunakan ekspedisi, mereka hanya menarik biaya tambahan US$ 1,2 (Rp 14 ribu). Itu sangat murah."
Namun ketika barang sudah dikirim, ibu dua anak ini sangat terkejut. Dalam beberapa foto yang diunggah di blognya, terlihat bahwa ukuran sweater dan mantel tersebut tidak sesuai dengan yang dipesan.
Meskipun sebelumnya Ferrier mengklaim telah mengukur badannya dengan hati-hati dan minta ukuran yang lebih besar dari yang biasa.
Dari keempat item yang dibeli Ferrier, tak satu pun yang pas di badan. Mantel terasa kesempitan dan tidak terbuat dari wool seperti yang diiklankan di situs. Sweater ujungnya mendarat 'di tempat yang tidak menyenangkan' di pinggul atasnya.
Lucunya, saat mencoba pakaian-pakaian tersebut pada putrinya yang masih 10 tahun, semuanya bisa pas.
Setelah mengecek kembali situs tersebut, Ferrier menemukan bahwa toko online tersebut tidak terdaftar di Singapura tapi di Shenzhen, Tiongkok.
Postingan yang dibagikan Ferrier di Facebook mendapat komentar dari warga Singapura. Mereka mengatakan bahwa toko online itu sebenarnya dari Tiongkok.
Mereka mengatakan jika blog toko online Singapura, pasti menawarkan baju-baju berkualitas. Bahkan dibarengi dengan layanan konsumen yang baik.
(Ism, Sumber: AsiaOne)
Advertisement
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
18 Selebritas Terkaya di Dunia Tahun 2025, Jumlah Uangnya Bikin Deg-degan
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata