Polisi Mulai Melakukan Olah TKP Di Lokasi Meninggalnya Kopda Muslimin, Otak Upaya Pembunuhan Istrinya. (Liputan6.com/Felek Wahyu)
Dream - Pelarian Kopda Muslimin, dalang penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari, berakhir di rumah orangtuanya daerah Kendal, Jawa Tengah.
Kopda Muslimin ditemukan tewas di atas ranjang akibat keracunan. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh orang tuanya, Mustakim.
Kopda Muslimin datang ke rumah orang tuanya dengan mengendarai motor Mio J bernomor polisi AA 2703 NC pukul 05.30 WIB. Sesampainya di rumah, Kopda Muslimin mengetuk pintu dan dibuka oleh orangtuanya.
Kopda Muslimin masuk ke kamar belakang menemui kedua orangnya, serta sempat memohon maaf dalam keadaan muntah-muntah dan kemudian Kopda Muslimin berbaring di tempat tidur.
Sang ayah sempat menyarankan Muslimin untuk menyerahkan diri ke polisi. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap perkara hukum yang membelitnya.
Pada pukul 07.00 WIB, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia oleh orangtuanya di tempat tidur.
Kini, satu demi satu kehidupan kelam Kopda Muslimin mulai terkuak, berikut penjelasannya:
Salah satu eksekutor penembakan, Sugiono alias Babi mengaku mengenal kenal dekat dengan Kopda Muslimin. Perkenalannya berawal dari tempat jual pulsa sebuah konter sekaligus tempat judi togel.
Bahkan, istri Sugiono juga dipekerjakan Kopda Muslimin di tempat tersebut.
" Teman lama biasa nongkrong dan minum (mabuk) bareng. Istri saya juga ikut kerja sama dia. itu kerja jualan pulsa sama jualan nomor togel," kata Sugiono, dikutip dari Merdeka.com, Jumat 29 Juli 2022.
Eksekutor lainnya, AS alias Gondrong, mengaku Kopda Muslimin sempat curhat masalah rumah tangganya.
" Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya," kata AS alias Gondrong.
Setelah Kopda Muslimin meminta agar istrinya dihabisi, Gondrong sempat mengusulkan cara pembunuhan yang berbeda. Dia usul agar Rina diracun dengan bunga kecubung.
Kopda Muslimin kemudian meminta Gondrong dan teman-temannya untuk mencarikan senjata api. Adapun upah yang diberikan kepada mereka sebesar Rp120 juta.
" Dijanjikan Rp200 juta ditambah sebuah mobil kalau berhasil (membunuh korban)," katanya.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya