Tim DIV (Foto: Merdeka.com)
Dream - Tim DVI RS Porli telah menerima 56 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak.
Pesawat yang mengangkut 62 penumpang dan awak itu jatuh di sekitar perairan pulau Laki dan pulau Lancang Kepulauan Seribu, sekitar pukul 14.39 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, hari ini tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri kembali menerima sejumlah kantong jenazah yang diterima.
" Kami telah menerima 56 kantong jenazah dan juga 8 kantong properti. Ini telah dilakukan kegiatan-kegiatan, baik di ante mortem, maupun rekan-rekan yang ada di post mortem," kata Rusdi di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021.
Selain itu, tim DVI juga sudah menerima 58 sampel DNA dari keluarga korban. Ini diperlukan untuk mengidentifikasi jenazah korban.
Nantinya, apabila data-data tersebut sudah dianggap lengkap. Tim DVI langsung melakukan pencocokan antara data yang ada ante mortem maupun post mortem.
" Sehingga akan teridentifikasi korban-korban dari kecelakaan Sriwijaya tersebut," tambahnya.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Sumber: merdeka.com
Dream - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengenali identitas satu jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Jenazah pertama tersebut beridentitas Okky Bisma.
" Pada sore hari ini tim dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Okky Bisma," ujar Karo Penmas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, dikutip dari Merdeka.com.
Identitas Okky didapat setelah tim DVI melakukan pencocokan sidik jari pada jasad korban dengan alat terintegrasi dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sedangkan berdasarkan manifest SJ-182, nama Okky ada di nomor 4.
Pada data Dukcapil, Okky lahir pada 12 Desember 1991 dan memiliki golongan darah O. Dia juga tercatat berdomisili di Kramatjati, Jakarta Timur.
" Ini sama dengan data e-KTP yang diperoleh dari Dukcapil, kami dapat sidik jari juga dalam e-KTP tersebut kemudian kami bandingkan data e-KTP yang ada telunjuk kanannya. Jadi kami ambil, kami bandingkan telunjuk kanan di body part," kata Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri, Brigjen Hudi Suryanto.
Menurut Hudi, terdapat 12 titik kesamaan yang ditemukan dari pencocokan sidik jari tangan kanan korban dengan data e-KTP. Berdasarkan temuan tersebut, Hudi memastikan korban adalah Okky Bisma.
" Dengan ini memastikan orang yang sama," ucap Huri.
Sumber: Merdeka.com/Yunita Amalia
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu