Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 (Foto: Liputan6.com)
Dream - TNI Angkatan Udara telah memulai proses pencarian dan evakuasi di lokasi yang diduga menjadi lokasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta- Pontianak. Hilang kontak terjadi pukul 14.40 WIB, pada Sabtu 9 Januari 2021 kemarin.
Asisten Operasi TNI AU, Marsekal Muda Henri Alfiandi, mengatakan jika kelima pesawat yakni, Heli Super Puma Nas-332, EC-752 Caracal, dan CN- 295. Lalu, 1 Heli Dauphin HR 3604 milik Basarnas dan Personel SAR dari Korphaskas, akan diterbangkan sekitar di kepulauan Lancang dan kepulauan Laki.
" Koordinatnya 055523 south lintang timurnya 1063605, ini sama dengan laporan popunas, titik terakhir pesawat penerbangannya, sama," kata Henri saat jumpa pers, Minggu 10 Januari 2021.
Dari lokasi tersebut, kata Henri, kemungkinan akan meluas lebih dari radius 50 sampai 100 meter dari titik hilang kontaknya pesawat.
" Kita bisa lihat, soalnya kalau benda jatuh di laut, itu sangat luas, dan tidak ada tanda di situ. Itu yang menyulitkan kita. Ditambah ada arus laut yang bisa membawa material pesawat yang pecah itu. Sudah kita hitung dari sekarang kecepatan arus 3 knot sampai 5 knot," ujarnya.
Menurutnya, tantangan mencari benda yang hilang di dalam laut memiliki tantangan, karena barang yang kemungkinan akan terbawa arus laut dari lokasi titik hilangnya.
" Posisi hilang dari pantauan kita, kalau masalah dia di mana yang menyulitkan. sebarannya luas ya itu titik hilang terakhir. setelah hilang tidak termonitor bisa saja melenceng dari yang saya sebutkan," tuturnya.
Sebelumnya, TNI Angkatan Udara menyiapkan beberapa pesawat untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi via udara, atas pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta- Pontianak telah mengalami hilang kontak terakhir pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu 9 Januari 2021.
Asops Kasau, Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menyampaikan jika situasi cuaca pada saat pencarian perdana oleh TNI AU sangat cukup baik untuk melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang telah di tentukan.
" Faktor cuaca bagus, kita lihat seperti ini over case ketinggian hingga 1800 sampai 2000 tapi di bawah itu cukup bagus," kata Henri saat jumpa pers, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Minggu 10 Januari 2021.
Henri menambahkan untuk kondisi tekanan angin pun cukup stabil dan tenang sangat mendukung untuk melakukan proses pencarian via udara.
" Untuk pencarian angin saya kira kalem tidak ada awan sibi yang membahayakan untuk membantu pencarian dari udara," katanya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat empat pesawat yang disiapkan di lapangan pacu Halim Perdana Kusuma, yakni pesawat CN295, Helikopter Super Puma Nas 332, dan Helikopter Carakal 752, sementara satu pesawat Super Puma Nas 752 dari Basarnas yang telah siap sekitar pukul 06.50.
" Keterlibatan TNI dalam pencarian pesawat Sriwijaya, membantu BNPB atau Sarnas ke lokasi jatuhnya pesawat itu dari ruang udara, kita atur dari posko di Lanud Halim ini. Jadi proses pencarian lewat udara lebih akan lebih terkoordinasi dan keselamatanya," Asops Kasau, Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi saat jumpa pers, Minggu 10 Januari 2021.
Henri menyebutkan jika pada kegiatan proses pencarian kali ini, telah disiapkan sekitar 150 personel dari anggota TNI AU maupun Paskhas. Yang akan berlangsung sekitar tujuh hari sejak hari ini, 10 Januari 2021.
" Ini akan terus berkembang melihat perkembangan di lokasi, waktu menyesuaikan badan SAR Nasional. Kita mensupport badan SAR Nasional selama 7 hari mungkin bisa," katanya. (mut)
Sumber: merdeka.com