Saking Lembabnya, Penghuni Rumah Pakai Alat Bantu Napas dan Buang Baju Jamuran Rp19 Juta

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 30 September 2021 17:01
Saking Lembabnya, Penghuni Rumah Pakai Alat Bantu Napas dan Buang Baju Jamuran Rp19 Juta
June kerap menggunakan alat bantu pernapasandi rumahnya. Anak-anaknya juga kerap sakit sejak tinggal di apartemen lembab tersebut.

Dream - June Williams, seorang ibu dengan tujuh anak asal Pontarddulais, South Wales, terpaksa bertahan hidup di sebuah apartemen yang lembab dan dipenuhi jamur. Sakng lembabnya, wanita berusia 64 tahun itu harus menggunakan alat bantu pernapasan demi mendapat udara segar.

Tak tahan dengan kondisi tersebut, June akhirnya menuntut kompensasi kepada pemilik apartemen Dewan Swansea. Ia mengklaim telah berusaha menyingkirkan jamur yang selalu muncul di tiga kamar tidur sejak pindah 12 tahun yang lalu.

Selain harus menggunakan alat bantu pernapasan CPAP, June mengaku anak-anaknya kerap sakit sejak tinggal di apartemen lembab tersebut.

" Anak-anak selalu sakit ketika mereka tinggal bersama saya," ucapnya, dikutip dari mirror.co.uk.

1 dari 4 halaman

Sadar Ditipu Pemilik

Ia sempat melaporkan keluhannya kepada pemilik apartemen yang menjawab lembab itu hal biasa dari fenonema kondensasi. June memercayai penjelasan pihak pemilik apartemen.

Namun akhirnya ia menyadari si pemilik telah menipu dengan penjelasan logisnya.

Ilustrasi

" Saya telah melaporkan keluhan, tetapi inspektur mengatakan itu hanya kondensasi, dan saya memercayai mereka, tetapi saya selalu berpikir ada sesuatu yang tidak benar - rupanya mereka telah menipu saya," jelasnya.

 

2 dari 4 halaman

Tak Hilang Meski Dibilas Pemutih

Ia mengaku sudah berusaha membersihkan jamur yang tumbuh di apartemennya memakai cairan pemutih. Namun tetap saja jamur itu muncul kembali mengotori barang-barang di rumahnya.

" Saya punya masalah lembab di kamar tidur saya di kedua dinding, saya menyekanya dengan pemutih, tapi kembali lagi," ucapnya.

Ilustrasi

Suatu ketika June mendapati pakaian putrinya basah dan berbau apek karena jamur. Dia mencoba mencucinya tetapi bau dan tanda-tanda jamur yang terlihat tidak akan hilang.

 

3 dari 4 halaman

Buang Pakaian Senilai Rp19 Juta

Karena sudah tak bisa dibersihkan, akhirnya ia membuang pakaian putrinya yang total nilainya sangat fantastis, yakni sekitar Rp19 juta.

Ia harus membuang pakaian tersebut dan sepatunya sendiri karena barang-barang itu sudah dipenuhi jamur.

Dia juga kehilangan foto keluarga karena jamur. Karena hal itulah akhirnya ia menuntut pihak apartemen untuk memberinya kompensasi.

Ketika ia melaporkan keluhannya tentang kondisi rumahnya, ia menyebut pemilik setempat mengatakan kepadanya bahwa itu adalah kesalahannya sendiri karena tidak membiarkan jendelanya terbuka.

 

4 dari 4 halaman

Malah Dibilang Akibat Tumpukan Baju

Namun dia bersikeras flatnya berventilasi baik dan masalahnya adalah karena properti bangunan tersebut yang dibangun dengan buruk.

Ilustrasi

Juru bicara Dewan Swansea mengatakan pihaknya telah melakukan banyak perbaikan pada rumah June dalam beberapa tahun terakhir untuk mencegah kelembaban dan meningkatkan isolasi.

Mereka mengatakan jamur itu disebabkan oleh pakaian yang dikeringkan di radiator dan jendela yang kerap ditutup rapat.

Dewan mengatakan June tidak melaporkan masalah jamur pada tahun lalu meskipun berjanji untuk menghubunginya kembali untuk membantu menemukan solusi.

Beri Komentar