Tim Basket Putri Qatar (Reuters)
Dream - Tim basket putri Qatar harus rela kalah walk out (WO) sebelum bertanding saat menghadapi tim Mongolia di Asian Games 2014 di Icheon, Korea Selatan. Penyebabnya, mereka dilarang bermain karena memakai hijab.
Juru bicara komite Asian Games Icheon Anna Jihyun mengatakan kepada The Associated Press, kemarin, pemain Qatar menolak untuk melepas hijab. Akibatnya kemenangan diberikan kepada pihak lawan, yakni Mongolia.
Ditambahkan Jihyun, badan intenasional yang mengatur basket, FIBA, tidak memberikan petunjuk soal pemberian kelonggaran terhadap peraturan pertandingan kepada ofisial pertandingan.
Disebutkan dalam peraturan FIBA, pemain dilarang menggunakan tutup kepala, aksesori rambut dan perhiasan dalam kompetisi internasional.
Awal bulan ini, FIBA mengumumkan peraturan percobaan selama dua tahun yang memungkinkan pemain, untuk memakai penutup kepala setelah meminta izin kepada ofisial. Dan pertandingan itu harus merupakan kompetisi domestik.
Keputusan ofisial Asian Games yang melarang pemain bermain dengan menggunakan hijab diprotes kontingen Qatar.
" Sebelum berangkat ke Asian Games, kami diberi tahu kalau kami akan bisa berpartisipasi di pertandingan dengan memakai hijab," seru salah seorang pemain bernama Amal Mohamed A Mohamed.
" Kami tidak bisa melepasnya demi agama kami, kami kehilangan pertandingan menghadapi Mongolia," sambungnya.
Amal menyebut kalau timnya tidak akan bermain lagi di sisa laga Asian Games jika pihak panitia tidak melakukan perubahan peraturan.
Larangan tim basket Qatar bermain sambil memakai hijab menjadi kejanggalan. Pada beberapa cabang olahraga lain atlet berhijab tetap diperbolehkan tampil, di antaranya dari Indonesia dan China.
(Ism, SUmber: Foxnews, Reuters)
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
