Peresmian Nama Baru Dataran Tinggi Golan Dengan Trump Heights (Liputan6.com)
Dream - Israel mengubah nama kawasan pendudukan Dataran Tinggi Golan (Golan Heights) dengan 'Trump Heights'.
Nama baru ini diresmikan sendiri oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam seremonial perayaan, yang digelar di daerah yang diserobot Israel secara ilegal pada Minggu 16 Juni 2019 waktu setempat.
" Dataran Tinggi Golan adalah dan selalu akan menjadi bagian tak terpisahkan dari negara dan tanah air kita," ujar Netanyahu dalam pidatonya seperti dilaporan Al Jazeera.
Penyematan nama baru ini diklaim sebagai bentuk penghargaan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui kedaulatan Israel atas wilayah tersebut.
Netanyahu menyebut Trump sebagai teman baik Israel dan menyatakan Dataran Tinggi Golan di utara Israel sebagai aset penting dan strategis.
Kawasan pendudukan yang akan bernama 'Ramat Trump', bahasa Ibrani untuk 'Trump Heights', bukanlah baru. Kawasan yang saat ini dikenal dengan Bruchim ini memiliki populasi sekitar 10 orang dalam 30 tahun terakhir.
Di hari yang sama, Trump menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Netanyahu. Ucapan tersebut dituangkan dalam cuitan di akun Twitternya.
" Terima kasih PM @netanyahu dan Negara Israel atas penghargaan besar ini!" cuit Trump.
Trump juga menganggap pemberian nama tersebut sebagai kado ulang tahun terindahnya. Pemilik Trump Tower ini merayakan ulang tahunnya pada Jumat pekan lalu.
" Saya tidak memikirkan hadiah ulang tahun yang lebih tepat dan lebih indah," cuit Trump.
Israel berharap kawasan yang baru berganti nama ini segera menampung gelombang penduduk.
Negara berbendera Bintang David ini merebut Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah pada 1967 dan mencaploknya pada 1981.
Masyarakat internasional mengecam langkah pendudukan yang dijalankan Israel. Mereka menyatakan langkah itu ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
Selama kunjungan Netanyahu ke Washington pada Maret lalu, hanya sepekan sebelum pemilihan umum Israel, Trump mengubah drastis kebijakan AS.
Dia menandatangani perintah eksekutif, yang secara resmi mengaku Dataran Tinggi Golan merupakan teritorial Israel.
Keputusan itu mendapat sambutan yang sangat luas di Israel. Dubes AS untuk Israel, David Friedman, bahkan menyatakan isu di Dataran Tinggi Golan lebih dari sekadar kedaulatan permanen bagi Israel.
" Sejumlah hal jauh lebih penting bagi keamanan Israel dibandingkan kedaulatan permanen atas Dataran Tinggi Golan," kata Friedman. (ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib