Tsunami di Banten dan Lampung, 20 Meninggal dan 2 Hilang

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Minggu, 23 Desember 2018 08:16
Tsunami di Banten dan Lampung, 20 Meninggal dan 2 Hilang
Data korban diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami.

Dream - Peristiwa mengerikan dialami oleh warga sekitar pantai Selat Sunda. Pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam tadi sekitar pukul 21.27 WIB gelombang tsunami menerjang kawasan Banten dan Lampung.

Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, akibat peristiwa tersebut, puluhan orang dinyatakan meninggal dunia.

" Data sementara hingga pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Minggu 23 Desember 2018.

Sutopo memperkirakan, data korban akan terus bertambah seiring dengan dampak kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami. Ia menduga, tsunami tersebut akibat longsoran bawah tanah erupsi Gunung Anak Krakatau.

" BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," ucapnya.

Selain dari longsoran, tingginya air juga diakibatkan oleh gelombang pasang fenomena bulan purnama. Hingga kini tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban.

1 dari 2 halaman

Detik-detik terjadinya tsunami di Anyer

Dream - Kawasan Anyer dan pesisir Lampung Selatan pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 diterjang tsunami. Sejumlah hotel di kawasan Anyer roboh. Kondisi ini sangat mengejutkan, pasalnya gelombang tinggi muncul tanpa ada gempa bumi terlebih dulu.

Badan Metereologi dan Geofisika pada Minggu dini hari pukul 02.55 WIB memastikan gelombang pasang  terjadi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau. Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya karena aktivitas gempa tektonik.

" Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. #BMKG akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini," seperti dikutip dari Twitter @infoBMKG, Minggu 23 Desember 2018.

 

2 dari 2 halaman
Beri Komentar