Tukang Urut Ternyata Pendukung Capres, Pria Ini Cuma Pasrah Lihat Hasil Kerokan

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 9 April 2019 15:00

Punggung Milik Pasien Yang Dikerok Pendukung Militan Salah Satu Paslon (Foto: Twitter/@aidaazhar)

Awalnya tertawa, tapi lama-lama bikin sebal.

Dream - Pemilu 2019 kian dekat. Kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon anggota legislatif makin marak.

Pendukung semakin `keras` menyuarakan sosok yang dia dukung. Tetapi, kisah dari pengguna Twitter @aidaazhar ini menjadi kelucuan dan rasa sebal tersendiri.

" Kasian banget adek guwe, semalem masuk angin minta dikerok sama tukang urut, lalu tiba-tiba jadi begini," kata Aida melalui cuitannya, Selasa, 9 April 2019.

kasian banget adek gw, semalem masuk angin minta dikerok sama tukang urut, lalu tiba2 jadi begini ðï¿½ï¿½ï¿½ðï¿½ï¿½ï¿½ðï¿½ï¿½¡ pic.twitter.com/30mGvg9Ehu
— aida azhar (@aidaazhar)
April 9, 2019

Kepada Dream, Aida bercerita, adik lelakinya saat itu sedang masuk angin parah. Dia kemudian memanggil tukang pijat ke kediamannya di Manggarai, Jakarta Selatan.

" Terus datanglah tukang urutnya," ujar Aida.

1 dari 2 halaman

Dikerok Kok Sakit

sebelum marah & sadar kalau ini kelewat batas, tentunya gw ngakak dulu sampe meneteskan air mata 😂😂 gatahan pic.twitter.com/4eRcfi0sdq
— aida azhar (@aidaazhar)
April 9, 2019

Aida mengatakan, selama diurut si tukang pijat banyak menyinggung soal Pilpres dan kampanye. Si tukang urut berkampanye ke kandidat nomor 02.

" Dia juga sempat nanya (pilihan politik), adik saya milih siapa, terus adik saya nggak jawab," kata dia.

Setelah diacuhkan, si tukang urut terus bekerja. Dia mengerok punggung sang adik. " Terus adek guwe pas dikerok mikirnya kayanya abangnya gak jago ngerok. Soalnya sakit banget dan aneh," ucap dia.

2 dari 2 halaman

Awalnya Berpikiran Positif

dan kita ga ada yg sadar kalo diarsir gini punggungnya sampe abangnya pulang dan dadah2
nasi udh jadi bubur, punggung udh jadi baliho 😂😂
— aida azhar (@aidaazhar)
April 9, 2019

Sang adik, kata Aida, masih berpikiran positif. Hingga, setelah proses urut dan kerok selesai, sang adik melihat dengan kaca.

" Baru lari ke kamar gue ngasih tahu. Tapi respon kita ketawa dulu lama baru kesel kemudian," kata dia.

Kekesalan itu terjadi karena si tukang urut tadi tak meminta izin membuat kerokan di punggung sang adik.(Sah)