Plesir ke Indonesia Ambruk di Malaysia, WN Kanada Negatif Corona

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 6 Februari 2020 18:02
Plesir ke Indonesia Ambruk di Malaysia, WN Kanada Negatif Corona
Pemeriksaan rumah sakit menyatakan kondisi lain.

Dream - Seorang remaja putri asal Kanada pingsan saat berada di Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Malaysia, Rabu, 5 Februari 2020. Remaja putri yang baru saja berlibur dari Indonesia itu sempat diduga terjangkit virus Corona Wuhan (2019-nCoV).

Meski demikian, pemeriksaan Kuala Lumpur Hospital berkata lain. Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Sri Dr Dzulkefly Ahmad menyebut remaja putri tersebut tidak menderita virus Corona Wuhan.

" Berita baiknya adalah dia tidak menderita 2019-nCoV. Dia sudah keluar dari rumah sakit," kata Dzulkefly, Kamis, 6 Februari 2020.

Dilaporkan The Star, remaja yang tak disebut namanya itu tiba dari Indonesia pada Selasa, 4 Februari 2020. Dia berlibur bersama keluarganya.

Dia dan keluarganya dilaporkan tinggal di Shanghai, sejak 15 tahun terakhir. Saat pingsan di KLCC dia dirawat di klinik dekat pusat perbelanjaan.

Remaja putri itu kemudian dibawa petugas medis dan dibawa ke Kuala Lumpur Hospital.

Video peristiwa pingsannya remaja putri itu sempat membuat kepanikan warga Kuala Lumpur. Dalam video ada warganet yang memberi keterangan bahwa remaja putri itu terinfeksi virus Corona Wuhan.

1 dari 5 halaman

Wabah Virus Corona, Bisnis Properti Indonesia Aman?

Dream - Dalam beberapa waktu, novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona dari dari Wuhan, Tiongkok menjadi momok menakutkan bagi warga dunia. Virus tersebut sudah menyebar ke negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Dengan adanya virus corona semakin merebak, bagaimana dengan pengaruh bisnis properti di Indonesia? 

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI), Amran Nukman mengatakan, dampak dari merebaknya virus corona dapat menghentikan aktivitas ekonomi.

“ Bicara virus Corona ini menghentikan dengan seketika banyak aktivitas ekonomi. Demo di Hongkong saja berhenti gara-gara itu (virus corona)," kata Amran di Jakarta, Kamis 6 Februari 2020.

Amran mengatakan, pengaruh besar bagi industri properti di Tanah Air ketika memiliki investor dari Tiongkok. Menurutnya, proyek yang sudah dijadwalkan akan selesai pada periode tertentu bisa saja mundur akibat virus corona ini.

“ Yang paling pengaruhnya misalnya developer membangun highrisk butuh lift. Sementara, lift-nya dari China kan stop dulu, yang tadinya target pembangunan selesai dalam tahun ini atau tahun depan mungkin akan mundur,” kata dia.

Saat ini, pemerintah Indonesia menolak masuk warga negara asing dan barang-barang yang berasal dari China. Hal itu bertujuan untuk menangkal masuknya virus corona yang mematikan itu.

“ Jadi orang yang tadinya ada rencana bisnis meeting bikin PKO atau PKS di sini jadi terhambat dari sisi investor,” kata dia.

2 dari 5 halaman

Pedagang Cemas, Harga Bawang Putih Naik Dua Kali Lipat Karena Isu Virus Corona

Dream - Pemerintah akan menghentikan sementara impor beberapa komoditas dari Tiongkok terkait kekhawatiran akan penyebaran virus corona. Salah satu komoditas tersebut adalah bawang putih.

Penghentian impor bumbu dapur tersebut memicu kehebohan di masyarakat. Harga bawang putih perlahan-lahan merangkak naik.

Dikutip dari Merdeka.com, Rabu 5 Februari 2020, pedagang bawang putih di Pasar Gondangdia, Warsih, mengaku harga bawang naik sejak pemberitaan wabah virus corona marak.

“ Bawang naik, mungkin karena kemarin ramai masalah penyakit corona,” ujar Warsih kepada Merdeka.com di Jakarta.

Harga bawang putih ini meroket hingga dua kali lipat. Sebelum ada pemberitaan virus corona, harga bawang putih di pasar senilai Rp25 ribu-Rp30 ribu.

“ Sekarang bisa sampai Rp60 ribu,” kata dia.

Diakui Warsih, kini bawang putih sepi pembeli akibat dari lonjakan harga yang tinggi. " Sekarang yang belanja sepi, karena naik mas," ungkap dia.

Warsih berharap pemerintah bisa mengatasi hal ini agar masyarakat bisa membeli bawang dengan harga yang terjangkau.

Nasib yang sama juga dialami, Pur. Dia mengeluhkan tingginya kenaikan harga bawang putih. Apalagi semenjak ramai isu virus corona.

" Sekarang yang paling kelihatan pedagang bawang putih, sampai seratus persen lebih (kenaikan)," kata Pur.

3 dari 5 halaman

Konsumen `Menjerit`

Ditemui di tempat yang sama, ibu rumah tangga, Lastri, mengeluh harga bawang putih yang melonjak tinggi. Padahal, bawang putih termasuk barang kebutuhan pokok sebagai bumbu dapur. 

“ Iya, nih. Mahal banget. Dari bulan Januarilah. Apalagi, bawang ini, kan, bumbu wajib,” kata dia.

Kini Lastri memilih untuk mengurangi jumlah pembelian bawang putih akibat dari kenaikan harga yang tinggi. Dia juga berharap supaya pemerintah bisa mengendalikan harga komoditas tersebut.

" Sekarang mesti diirit-irit biasanya beli bawang seminggu setengah kilo sekarang seperempat karena mahal," kata dia.

4 dari 5 halaman

Potensi Tularkan Virus Corona, Impor Hewan dan Bawang Putih dari China Disetop

Dream - Pemerintah berencana menghentikan sementara impor dari China. Kebijakan itu diambil terkait merebaknya virus Corona di Negeri Tirai Bambu tersebut.

“ Untuk menyetop belum ada. Jadi, kami mengadakan penundaan dulu,” kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 4 Februari 2020.

Saat ini, berbagai kementerian sedang mengkaji jenis komoditas impor yang datang dari China. Dalam rapat tersebut baru merencanakan jenis komoditas yang sekiranya bisa membawa virus corona. " Ini masih persiapan agar tidak salah sasaran produk impornya," tambah dia.

Pemerintah Indonesia akan melakukan pendataan, khususnya yang berkaitan dengan hewan hidup. " Wild animal itu sudah pasti," kata Agus.

Begitu juga dengan produk holtikultura, seperti bawang putih. Jika berpotensi membawa virus pasti akan diberhentikan. Terkait komoditas lainnya, pemerintah masih melakukan pertimbangan.

Agus memperkirakan baru besok data lengkap barang impor yang dilarang masuk. " Ini segera (diselesaikan) mungkin besok sudah komplit," ujar dia.

5 dari 5 halaman

Cari Negara Alternatif

Kalau memang ada komoditas yang diimpor dari China tidak bisa digantikan, pemerintah akan mencari alternatif dari negara lain. 

Pendataan dilakukan oleh berbagai kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan dan Bea Cukai. 

" Nah ini harus akurat karena pergerakannya sangat cepat dan ini butuh keputusan bersama yang akurat," kata dia.

Beri Komentar