Usia Umat Nabi Muhammad SAW Tergolong Pendek, Kenapa?

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Selasa, 11 April 2023 03:02
Usia Umat Nabi Muhammad SAW Tergolong Pendek, Kenapa?
Usia kebanyakan dari umat Nabi Muhammad saw di antara 60 sampai 70 tahun.

Dream - Beberapa orang menganggap bahwa usia dari Nabi Muhammad saw adalah sesuai dengan usia kebanyakan manusia di dunia saat ini yang sebenarnya tidak terlalu pendek atau juga tidak terlalu panjang. Usia dari Nabi Muhammad saw sendiri adalah sekitar 62 hingga 63 tahun.

Bahkan beliau juga pernah mengabarkan tentang usia dari kebanyakan umatnya, yakni di antara 60 sampai 70 tahun melalui hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi berikut:

Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi).

Melalui hadis di atas diketahui bahwa usia kebanyakan dari umat beliau di antara 60 sampai 70 tahun. Sedangkan jika dibandingkan dengan usia harapan hidup orang Indonesia saat ini adalah rata-rata 71,4 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia dari umat Nabi Muhammad saw tergolong pendek.

Untuk mengetahui penjelasannya lebih dalam terkait dengan usia dari umat Nabi Muhammad saw ini, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Harapan Hidup Orang Zaman Dulu Lebih Lama

Disebutkan oleh Kementerian Kesehatan bahwasanya usia harapan hidup seseorang akan mengalami peningkatan seiring dengan naiknya kesejahteraan. Sedangkan jika melihat harapan hidup orang-orang zaman dulu, mereka memiliki usia yang lebih panjang, bahkan bisa sampai ratusan. Meski begitu, di zaman sekarang sahabat Dream juga masih tetap bisa menemukan orang tua yang usianya sudah ratusan tahun, meski jumlahnya terbilang sedikit.

Kemudian jika kita menilik kembali tentang Nabi Adam as yang merupakan Nabi pertama, usia beliau mencapai 1.000 tahun. Tak hanya itu saja, dari bentuk fisiknya pun lebih besar dibandingkan manusia-manusia selanjutnya. Di mana tinggi badan umat terdahulu adalah 100 hasta dengan lebar 10 hasta.

Seiring dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan usia harapan hidup seseorang pun mengalami penurunan. Hal ini pun juga berdampak pada bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Jika usia manusia seperti orang-orang terdahulu yang mencapai ratusan atau bahkan ribuan tahun, maka bisa dibayangkan kondisi bumi ini yang sangat penuh dengan keberadaan manusia.

2 dari 3 halaman

Usia Kebanyakan Para Sahabat

Dikutip dari islam.nu.or.id, kebanyakan usia panjang umur di kalangan sahabat adalah usia dari Anas bin Malik ra yang wafat pada usia 103 tahun. Kemudian ada Asma binti Abu Bakar ra yang wafat di usia 100 tahun tanpa ada giginya yang tanggal dan daya ingatnya juga tidak berkurang. Lalu Hasan bin Tsabit yang wafat di usia 120 tahun dan Salman Al-Farisi yang wafat di usia 250 tahun. Ada juga yang mengatakan bahwa Salman ra wafat di usia 300 tahun. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih shahih daripada pendapat yang kedua.

Dalam hadis, Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa usia umatnya di antara 60 sampai 70 tahun. Di mana usia itu bisa dipahami sebagai angka dari kebanyakan usia manusia di zaman beliau sampai akhir zaman. Meski begitu, pada kenyataannya ada juga orang yang usianya tidak sampai 60 tahun dan ada yang lebih dari 70 tahun.

Maksud dari hadis tersebut adalah bahwa kisaran usia manusia di zaman Nabi Muhammad saw adalah usia yang terpuji dan proporsional. Karena banyak umat yang wafat di antara usia tersebut. Dan Nabi Muhammad saw pun juga wafat di kisaran usia tersebut, begitu pun dengan Abu Bakar ra, Umar bin Khattab, ulama, dan para wali.

3 dari 3 halaman

Limpahan Rahmat untuk Umat di Akhir Zaman

Nabi Muhammad saw pernah bersabda:

" Nahnul akhrunal awwalun."

Artinya: " Kami adalah umat akhir zaman yang awal (masuk surga)."

Umat manusia di akhir zaman akan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT berupa pelipatgandaan ganjaran atas amal ibadah di tengah terbatasnya usia mereka. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

Dari Ibnu Abbas RA, dari Rasulullah SAW pada apa yang diriwayatkan dari Allah, ia bersabda, ‘Allah menulis kebaikan dan kejahatan. Ia kemudian menerangkan, siapa saja yang terpikir untuk berbuat kebaikan dan ia belum melakukannya, niscaya Allah mencatatnya sebagai sebuah kebaikan sempurna. Tetapi bila ia terpikir untuk berbuat kebaikan dan ia kemudian melakukannya, niscaya Allah mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan yang berlipat ganda hingga 700 hingga kelipatan yang banyak. Namun, jika ia terpikir untuk berbuat kejahatan dan ia belum melakukannya, niscaya Allah mencatatnya sebagai sebuah kebaikan sempurna. Tetapi bila ia terpikir untuk berbuat kejahatan dan ia kemudian melakukannya, niscaya Allah mencatatnya sebagai sebuah kejahatan saja,’” (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut beberapa ulama dari madzhab Syafi'i bahwa orang yang henap masuk di usia 60 tahun dan belum menjalankan ibadah haji karena lalai, sedangkan ia dalam kondisi mampu, maka hukumnya adalah dosa jika ia wafat sebelum menjalankan ibadah haji.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More