Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Mereka yang berusia di atas 60 tahun/ lanjut usia (lansia) jadi kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Hingga saat ini vaksinasi massal untuk lansia terus dilakukan.
Salah satunya melalui pembukaan sentra-sentra vaksinasi di sejumah wilayah di Indonesia. Dibutuhkan langkah yang lebih agresif untuk mempercepat pemberian vaksin COvid-19 pada seluruh lansia di Indonesia.
Hal ini penting mengingat lansia termasuk kelompok berisiko tinggi yang apabila tertular Covid-19 potensi sakitnya akan berat dan tingkat kematiannya juga sangat tinggi. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, menyampaikan bahwa dari target 21,6 juta target lansia, saat ini baru 1,5 juta lansia yang divaksinasi.
“ Saya lihat program vaksinasi ini baru terkonsentrasi di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surakarta, Surabaya, dan di Kepulauan Riau. Perlu komitmen pemerintah daerah juga untuk membantu lansia agar datang ke lokasi-lokasi vaksinasi,” ujar dr Maxi, dalam keterangan resminya.
Sosialiasi dan iimbauan terkait dengan urgensi vaksinasi Covid-19 bagi para lansia sebagai kelompok prioritas perlu terus ditingkatkan. Terutama bagi sanak keluarganya yang mendampingi.
“ Yang paling penting saat ini adalah menumbuhkan kesadaran, terutama kepada masyarakat, bagi mereka yang memiliki orangtua, kakek, dan nenek utamanya harus memahami pentingnya vaksinasi ini untuk melindungi mereka,” pesan dr. Maxi.
Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengatakan, capaian vaksinasi lansia masih agak lambat.
Hingga Kamis, 1 April 2021, pukul 12.00 WIB tercatat baru 1,6 juta orang dari target 21,5 juta lansia yang divaksinasi.
“ Ada beberapa hal yang menjadi problem vaksinasi lansia. Pertama, lansianya tidak tahu ada program vaksinasi COVID-19, tidak tahu bahwa lansia termasuk prioritas, dan tidak tahu bagaimana cara menerima vaksin. Kedua, ada lansia yang tahu, tapi tidak ada yang mengantarkan. Ketiga, ada lansia yang tahu, ada yang mengantarkan, tapi terkendala e-KTP-nya beda wilayah atau ada komorbid,” kata Prof. Soedjatmiko.
Peran serta seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan program vaksinasi kepada lansia ini. “ Masyarakat kalau ada tetangganya yang belum tahu, tolong diberi tahu. Yang tidak bisa pergi, tolong dibantu, diantarkan supaya bisa tervaksinasi. Bagi anak yang punya orangtua lansia, tolong diingatkan,” ujar Prof. Soedjatmiko.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kementerian Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi menyatakan vaksinasi belum menjadi syarat umroh saat musim Ramadan 1442 Hijriah mendatang. Jemaah yang ingin menjalankan umroh tidak harus mendapatkan vaksinasi lebih dulu.
Dikutip dari Arab News, keharusan vaksinasi saat ini masih berlaku hanya untuk petugas pelayanan umroh di semua sektor. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai tepat sebelum Ramadan yaitu 12 April 2021.
Petugas layanan umroh yang tidak divaksinasi harus memberikan bukti hasil tes PCR negatif. Bukti tersebut harus diperbaharui setiap tujuh hari sekali dengan biaya ditanggung penyedia layanan.
Sementara itu, Kementerian Kota, Pedesaan dan Perumahan Saudi mengatakan akan meningkatkan inspeksi selama Ramadan di tempat-tempat berkumpul untuk mencegah kerumunan.
Pihak berwenang telah menutup 11 masjid di enam wilayah di sekitar Saudi setelah 11 kasus Covid-19 dilaporkan terjadi di antara jemaah.
Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan ada 5.255 kasus Covid-19 aktif dari 585 kasus telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Dari kasus yang aktif, 693 kasus berada dalam kondisi kritis.
Jumlah total infeksi di Kerajaan sampai saat ini adalah 390.007.
Dari kasus yang baru dilaporkan, 234 tercatat di Riyadh, diikuti oleh Mekah sebanyak 103 kasus dan Provinsi Timur 110 kasus. Daerah dengan jumlah kasus terendah adalah Najran dan Baha dengan masing-masing lima kasus.
Kementerian Kesehatan melaporkan 369 pemulihan baru, meningkatkan jumlah total menjadi 378.083. Tingkat pemulihan Kerajaan telah menurun menjadi 96,9 persen.
Enam orang meninggal karena komplikasi Covid-19. Angka ini meningkatkan jumlah kematian nasional menjadi 6.669.
Sejak peluncuran kampanye vaksin Covid-19 di Saudi pada Desember lalu, kementerian telah memberikan 4,4 juta suntikan vaksin. Lebih dari 60 ribu tes PCR dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total tes PCR yang dilakukan di Kerajaan menjadi lebih dari 15 juta.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib