Viral Bungkus Rokok Bergambar Anies-Muhaimin Beredar di Bali, Ini Asal Mulanya

Viral Bungkus Rokok Bergambar Anies-Muhaimin Beredar di Bali, Ini Asal Mulanya

© anies 2023 dream.co.id

Dream - Kampanye pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendadak membuat geger media sosial.

Hal tersebut lantaran beredar sebuah bungkus rokok berwarna hijau dengan gambar Anies-Muhaimin.

Selain memuat gambar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin, bungkus itu juga memuat logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga tulisan 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua'. Namun tanpa adanya pita cukai.

Beredar di Bali

© anies 2023 dream.co.id

Dalam beberapa video yang viral, bungkus rokok itu beredar di Bali, tepatnya di Kabupaten Jembrana. Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi?

Caleg di Bali

© istimewa 2023 dream.co.id

Juru Kampanye Timnas AMIN Bali, Ahmad Baraas menyebutkan jika kemunculan bungkus rokok bergambar Anies-Muhaimin itu diduga ada sangkutpautnya dengan caleg PKB yang akan maju di Bali, yakni Ahmad Halim.

Bungkus Rokok Bagian Belakang

© anies 2023 dream.co.id

Dugaan itu berasal dari bagian belakang bungkus rokok yang viral bergambarkan Ahmad Halim yang akan maju sebagai caleg DPR RI Bali.

"Memang, katanya ada di sini (Bali) rokok itu beredar, tetapi terbatas di kalangan sana (Jembrana) tetapi itu rokok tanpa cukai itu, dia (pelaku) linting sendiri. Maka dari itu, kami yakin itu bukan dari tim pemenangan,"

Kata Tim Kampanye AMIN

Tim kampanye pusat  menegaskan tidak ada mengirimkan alat peraga kampanye itu.

" Pertama begini, bahwa tim kampanye AMIN di pusat itu tidak ada mengirim alat peraga kampanye berupa foto yang menggunakan rokok, kemudian memasang gambar AMIN. Itu tidak pernah ada, kami tidak pernah terima. APK seperti itu tidak ada," ujarnya dilansir dari Merdeka.com.

© anies 2023 dream.co.id

Viralnya  bungkus rokok bergambar Anies-Muhaimin tersebut dianggap sebagai salah satu black campaign.

"Kemudian kedua, ini kan banyak orang yang melakukan black campaign terhadap lawan-lawan yang dianggap potensial untuk menang. Kita nggak tahu siapa yang membuat itu, yang jelas itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitasnya AMIN,"