Dream - Tren konten di media sosial saat ini bukan hanya ditiru para content creator yang sehari-hari bekerja membuat konten menarik. Sejumlah akun milik lembaga pemerintah juga mulai banyak yang memanfaatkan konten yang sedang viral dalam menyampaikan informasi.
Salah satunya adalah konten cek khodam yang sedang menarik perhatian dan ramai di media sosial, terutama TikTok.
Istilah khodam menjadi viral lantaran sebuah konten kreator yang mengklaim bisa menerawang melalui live streaming.
Hanya dengan memasukkan nama ke sebuah web app yang sudah disiapkan, netizen bisa mengetahui nama khodam mereka masing-masing.
Menurut budaya spiritual Indonesia khususnya wilayah Jawa, khodam merujuk pada entitas atau makhluk gaib yang diyakini sebagai penjaga atau pelindung seseorang.
Bentuk khodam ini bermacam-macam. Ada yang bentuknya manusia, tapi ada juga yang memiliki rupa naga, ular, harimau, sampai macan putih.
Dalam situs cek khodam yang viral itu, terdapat gambar seorang putri keraton yang diyakini adalah sosok Ratu Pantai Selatan, Nyai Roro Kidul.
Sementara yang menjadi latar belakangnya adalah gambar kepala harimau putih, dan seekor harimau Jawa yang duduk di depan gambar Ratu Pantai Selatan.
Meski fenomena satu ini lebih bersifat hiburan, namun dijadikan parodi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.
Baru-baru ini unggahan BMKG Juanda yang membawakan berita prakiraan cuaca dengan gaya peramal khodam, viral di media sosial.
" Bosen min, bawain prakiraan cuacanya gitu-gitu aja," tulis BMKG menirukan keluhan netizen yang merasa jenuh dengan gaya pembaca berita prakiraan cuaca yang tidak kreatif.
Dalam video berdurasi 23 detik awalnya petugas BMKG membacakan prakiraan cuaca daerah kabupaten maupun kota di Jatim.
Seperti biasa, petugas membaca prakiraan cuaca dengan gaya yang biasa kita lihat di program berita televisi tempo dulu. Sang pembaca berita prakiraan cuaca cuma duduk di belakang meja, dengan latar belakang daerah yang mengalami perubahan cuaca.
Namun tiba-tiba ada kritikan dari netizen yang menyebut pembaca berita prakiraan cuaca gayanya membosankan.
Sejenak sang pembaca berita prakiraan cuaca seolah kena tampol karena dianggap tidak kreatif saat baca berita prakiraan cuaca.
Tak mau dicap membosankan oleh netizen, petugas BMKG tersebut langsung memperlihatkan kreativitasnya saat membaca prakiraan cuaca.
Namun kali ini dia membacakan prakiraan cuaca dengan gaya yang lain. Dia membaca menggunakan gaya peramal khodam.
Untuk menambah aura mistis dari khodam, petugas BMKG itu mengganti peta daerah yang terdampak perubahan cuaca dengan gambar Nyai Roro Kidul.
Selain itu, dia juga menambahkan latar belakang suara seram yang dicomot dari backsound film Kuntilanak.
Petugas BMKG itu kemudian menyebutkan daerah-daerah Jatim yang memiliki khodam alias mengalami perubahan cuaca seperti hujan atau panas berawan.
Jika petugas menyebut daerah yang dimaksud 'kosong', berarti cuacanya panas dan berawan.
Sementara jika disebut 'ada', berarti daerah tersebut mengalami hujan. Kalau daerahnya dikatakan elang petir, maka terjadi hujan disertai petir di sana.
Selanjutnya jika petugas BMKG mengatakan daerah yang dimaksud 'angin goyang', maka terjadi hujan disertai angin kencang.
Berikut ini data-data daerah Jatim yang memiliki khodam serba unik menurut prakiraan cuaca BMKG Juanda.
" Surabaya 'kosong', Sidoarjo 'kosong', Probolinggo 'ada', Lumajang 'elang petir', Madiun 'kosong', Pasuruan 'angin goyang'."