Sampah Bungkus Mi Instan Yang Viral Di Media Sosial (Foto: Twitter @selfeeani)
Dream - Kemasan produk dari plastik telah menjadi ancaman serius kerusakan alam. Baru-baru ini, warganet menyoroti bungkus mi instan yang berasal dari tahun 2000.
Foto bungkus mi kemasan itu diunggah Fianisa Tiara Pradani, mahasiswi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang, di akun Twitter-nya @selfeeani.
Dalam unggahan tersebut, dia menunjukkan bungkus mi instan untuk menyambut 55 tahun HUT Indonesia.
" Agustus nanti Indonesia akan berumur 74 tahun. Namun, pagi ini saya menemukan bungkus yang bertuliskan dirgahayu Indonesia ke-55," tulis Fianisa.
Itu artinya, bungkus plastk itu tidak hancur dalam waktu belasan tahun. " Perbedaannya 19 tahun jadi bungkus ini terombang ambing di laut sampai hanyut ke bibir pantai selama 19 tahun," tambahh dia.
Unggahan itu memancing reaksi warganet lain. Beberapa warganet turut membagi unggahan foto temuan sampah plastik di laut.
" Tahun 2018 lalu ada yang nemu sampah bekas shampoo sachet dari tahun 80-an. Kalau dihitung usianya sudah lebih dari 30 tahun. Terombang-ambing di dasar laut selama itu tidak akan membuatnya terurai," tulis akun @S_Purwadi.
Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi, mengatakan, sampah plastik telah menjadi ancaman serius bagi satwa di darat dan laut.
Menurut dia, laporan terbaru dari Center for International Environmental Law (CIEL) menyebut, dampak yang ditimbulkan oleh plastik jauh lebih luas lagi.
" Plastik dengan berbagai komponen kimia yang terkandung di dalamnya ternyata juga merupakan ancaman serius terhadap kesehatan manusia, mulai dari proses pembuatan hingga statusnya sebagai sampah. Pemerintah dan perusahaan harus segera bertindak mengurangi suplai plastik sekali pakai dengan mengaplikasikan ekonomi sirkuler lewat konsep penggunaan kembali (reuse),” kata Atha dalam Februari 2019.
Atha mendesak pemerintah daerah untuk melarang penggunaan kantong plastik. Sementara itu, perusahaan pun diminta berinovasi dengan meninggalkan kemasan plastik sekali pakai.
" Dan pembangunan insinerator bukanlah tindakan yang tepat. Pasalnya, sampah plastik yang dibakar akan melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara. Oleh sebab itu, solusi utama dari polusi plastik adalah mengurangi suplai plastik sekali pakai,” ucap dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR