Viral Rekaman Suara Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 5 April 2023 16:30
Viral Rekaman Suara Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Dalam pesan suara itu korban terdengar ketakutan dan melaporkan lokasi tempatnya berada, yakni di rumah Mbah Slamet.

Draem - Kasus pembunuhan berantai oleh dukun pengganda uang bernama Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah, masih menjadi perhatian warganet.

Berdasarkan penyelidikan, jumlah korban Mbah Slamet mencapai 12 orang. Korban ditemukan terkubur di ladang milik Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kasus pembunuhan berantai ini terungkap berkat laporan GE, anak salah seorang korban berinisial PO berusia 53 tahun. GE malaporkan ayahnya hilang pada 27 Maret 2023.

1 dari 5 halaman

Laporan ini didasari pesan suara yang dikirim korban melalui WhatsApp kepada adik GE, SL, pada 24 Maret 2023 yang mengabarkan dirinya sedang di rumah Mbah Slamet.

Korban PO berpesan, jika sampai Minggu, 26 Maret 2023, dirinya tidak pulang, anak-anaknya diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet didampingi aparat.

Laporan GE ini membuat petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga menemukan jasad korban PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun pada 1 April 2023.

2 dari 5 halaman

Hasil pemeriksaan menyebutkan PO dibunuh Mbah Slamet dengan diberi minuman yang dicampur racun Potassium Sianida. Hal tersebut dilakukan karena pelaku kesal ditagih terus menerus oleh korban.

Pasalnya, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.

Belakangan viral di media sosial pesan suara WhatsApp yang dikirimkan korban Mbah Slamet kepada anaknya, salah satunya diunggah akun Instagram @instambanjarnegara.

3 dari 5 halaman

" Konteks pembunuhan di Banjarnegara, asli nangis banget dengerin vn korban ke anaknya, benar-benar nggak kebayang setakut apa korban waktu itu, nyesek banget asli dengernya," tulisnya.

Dalam pesan suara itu korban terdengar ketakutan dan melaporkan lokasi tempatnya berada, yakni di rumah Mbah Slamet.

Korban menyebut ia mengirimkan pesan suara karena merasa waspada sesuatu yang buruk mungkin terjadi padanya.

4 dari 5 halaman

Apalagi sang ayah saat itu mendatangi kediaman Mbah Slamet sendirian tanpa teman atau pun ajudan dan orang kepercayaan yang menemani.

Korban juga merasa ngeri, apalagi di hutan yang dilewatinya korban mengaku sangat mengantuk. Bahkan, korban semakin mengantuk saat duduk di rumah Mbah Slamet sampai kepalanya terkulai di tikar.

Ia merasakan hal tersebut tidak wajar. Ia juga berharap agar dirinya selamat.

Beri Komentar