Dream – Seorang remaja berusia 14 tahun di Amerika Serikat (AS) membuat takjub umat Muslim karena rela menempuh perjalanan tiga jam dengan berjalan kaki 35.000 langkah demi mengikuti kajian di masjid.
Video yang diunggah Instagram @sahabatsurga memperlihatkan seorang ustaz sedang berbicara dengan remaja laki-laki itu di sebuah masjid.
Pemuda itu mengungkap bahwa ia harus menempuh perjalan selama tiga untuk tiba di masjid tersebut.
“Kamu berjalan kaki?,” tanya ustaz.
“Ya, saya berjalan kaki selama tiga jam,” jawab pemuda itu.
“Kenapa kamu berjalan?,” tanya ustaz lagi.
“Hasanat,” balas pemuda itu.
Hasanat diartikan sebagai hal-hal baik. Sehingga, hasanat dapat didefinisikan sebagai hal-hal baik yang didapatkan seseorang selama hidup di dunia untuk bekal saat memasuki alam akhirat nantinya.
Remaja itu mengaku berjalan sebanyak 35.000 langkah untuk memperoleh kebaikan dengan pergi ke masjid. Jawaban pemuda itu pun membuat sang ustaz kehabisan kata. Ia takjub dengan semangat pemuda tersebut.
Remaja tersebut lantas mencerita perjalanannya mengenal Islam. Ia mengaku menjadi mualaf pada 19 Maret 2023.
Ia percaya bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang tersisa di dunia ini dan merasa agama lain telah kehilangan nilainya.
“Karena saya percaya islam adalah satu-satunya agama yang tersisa di dunia karena setiap agama lain telah kehilangan nilainya di dunia ini,” jelasnya.
Pria yang tidak diketahui namanya itu mengungkapkan dalam agama Kristen memiliki sekitar 45.000 sampai 50.000 denominasi. Dirinya mengungkapkan agama kristen memiliki banyak kontradiksi yang tak dapat dihitung.
“Jadi dalam agama Kristen mungkin ada 45.000 atau 45.000 denominasi. Dan dalam kristenisasi terdapat banyak kontradiksi yang berbeda, kamu bahkan tak dapat menghitungnya,” ujarnya.
Kontradiksi yang ditemukannya adalah ketika berumur sembilan atau sepuluh tahun pada saat itu selalu diajari bahwa Yesus merupakan Tuhan. Menurutnya, Yesus adalah sosok yang penting dan bukanlah Tuhan.
“Misalnya, ketika saya masih muda mungkin sembilan atau sepuluh tahun, jadi saya selalu diajari Yesus adalah Tuhan. Bahkan, saat saya masih muda, saya tahu Yesus bukanlah Tuhan hanya saja sesuatu dalam diri saya memberitahu Yesus bukan Tuhan. Saya tahu (Yesus) penting, tapi ada sesuatu dalam diri saya yang berbeda,” tandasnya.
Sejak kecil, pria itu telah tertarik kepada agama Islam. Ia berusaha untuk mencari tahu mengenai agama islam dan mengetahui kebenarannya. Akhirnya, pemuda itu memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah masjid sebelum bulan Ramadan.
“Saya selalu tertarik pada (agama) islam bahkan sejak masih muda. Saya berusaha mencari tahu, tidak lama untuk mengetahui kebenarannya. Dua hari sebelum Ramadan, saya mengucapkan kalimat syahadat di masjid,” ceritanya.
Laporan: Nisya Aprilya
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN