Smart Toilet Di Makassar Rogoh Kocek Rp17 Miliar (Foto: Fajar.co.id)
Dream - Pemerintah Kota Makassar merogoh kocek hingga Rp17 miliar untuk pembangunan smart toilet alias toilet pintar. Namun sayangnya hasilnya tak sesuai yang diharapkan.
Toilet yang dibangun untuk SD dan SMP dengan tujuan mengedukasi siswa akan kebersihan toilet pun tak sesuai ekspektasi. Alih-alih menjadikan toilet yang keren bak di negara maju, justru ada yang menjadikannya sebagai gudang.
Penampakan dari wujud toilet miliaran itu adalah lantainya yang kotor, keramik pecah, hingga air tidak mengalir. Kata pintar dalam namanya disebut tidak terwujud.
Contohnya saja yang terjadi di SDN Komp Sambung Jawa, di bagian bilik perempuan, terpaksa dijadikan gudang penyimpanan barang. Karena fasilitas yang dibangun tidak dapat difungsikan.
Lain halnya di SMPN 3 Makassar, plafon mengalami kerusakan, sebagiannya runtuh. Hingga atapnya juga bocor. Malangnya jika hujan turun, siswa tidak bisa menggunakannya.
Begitu pula yang terjadi di SMPN 7 Makassar, septic tank mengalami kebocoran. Kepala SMPN 7 Makassar, Muhammad Nasir mengaku sudah memenuhi panggilan penyidik dari Cabang Kejaksaan NegeriMakassar di Pelabuhan.
“ Tidak tahu kerusakannya dari mana. Bisa jadi karena materialnya,” ucapnya, dikutip Dream dari fajar.co.id pada Jumat, 15 Juli 2022.
Nasir sebenarnya ingin memperbaiki kebocoran septic tank tersebut. Namun kejaksaan tidak memberikan izin lantaran akan digunakan sebagai barang bukti.
“ Toilet ini sementara diperiksa kejaksaan. Karena sebagai barang bukti. Mau direnovasi juga sulit diadakan anggarannya,” beber Nasir.
Pengamat Pemerintahan Universitas Bosowa (Unibos), Arief Wicaksono, menilai, penyelewengan anggaran sangat mudah ditemukan pada proyek-proyek pemerintah karena perencanaan yang tidak matang sejak awal.
“ Sebagian besar, motivasi dari program itu hanya untuk pengadaan,” tegas Arief.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unibos itu menambahkan, proyek smart toilet dikerjakan tidak melihat kondisi sosial. Hanya terpaksa dibuat karena ada dananya.
“ Kalau mau dipaksakan, maka bisa dibuat dalam bentuk pilot project di satu sekolah. Jangan langsung bombastis. Ujungnya-ujungnya tidak sesuai harapan,” ucapnya.
Menurutnya jika alasannya hanya untuk mengedukasi siswa hidup sehat dengan menjaga kebersihan toilet, tidak perlu langsung membangun smart toilet.
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget