Dream - Sejumlah wilayah di Dubai menyaksikan fenomena langka usai hujan badai yang melumpuhkan kawasan tersebut beberapa hari lalu.
Sejumlah warga merasa panik dan ketakutan menyaksikan warna langit yang berubah menjadi hijau.
Meskipun beberapa area mengalami kegelapan di siang hari, sejumlah warga Dubai lainnya disuguhi pemandangan langit yang memukau dengan warna hijau yang langka.
Pemandangan itu muncul usai cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa jam terakhir.
" Saya jarang memposting, tapi langit berubah hijau hari ini sungguh menakutkan dan membuat saya merasa seakan-akan berada dalam cerita fiksi ilmiah," ujar seorang saksi mata, dilansir dari Express.
Para ahli meteorologi masih belum menemukan penyebab pastikan fenomena langka tersebut.
Sejumlah penelitian menghubungkan kondisi langit berwarna hijau dengan badai petir.
Namun, tak satu pun dari penelitian yang dipublikasikan menunjukkan bahwa tornado atau hujan es menghasilkan langit hijau.
Sebuah studi tahun 1993 dari Penn State University berpendapat bahwa badai petir yang kuat harus disertai curah hujan dalam jumlah besar dan posisi Matahari dan badai petir yang tepat untuk mengubah langit menjadi hijau.
Penulis studi tersebut, Dr. Craig Bohren dan Dr. Alistair Fraser, menawarkan dua teori. Bohren menyampaikan bahwa sinar matahari di balik badai petir dilemahkan dan dihamburkan oleh hujan dan/atau hujan es sehingga menghasilkan rona kebiruan.
" Jika badai petir ini terjadi sekitar Matahari terbit atau terbenam, ketika Matahari tampak lebih merah/oranye/kuning karena perjalanan sinar Matahari yang lebih panjang melalui atmosfer, badai petir tersebut mungkin terlihat lebih hijau," jelasnya.
Fraser, sebaliknya, berpendapat bahwa sinar Matahari sebelum terjadi badai adalah kuncinya.
" Matahari menyinari badai petir dengan kombinasi sinar Matahari yang tersebar di udara cerah, biasanya menghasilkan langit biru, dan warna merah/oranye/kuning dari Matahari yang berada di bawah cakrawala dapat menghasilkan langit kehijauan," kata Fraser.
Studi lain tiga tahun kemudian dipimpin oleh Dr. Frank Gallagher di University of Oklahoma menganalisis data dari fotospektrometer warna. Ia menemukan penyerapan sinar matahari dari matahari terbenam atau terbit oleh hujan dan hujan es dapat menghasilkan warna hijau.
" Hujan es tidak mungkin menghasilkan langit hijau, namun ukuran tetesannya menentukan warna hijau yang tepat. Yakni, tetesan air yang lebih kecil menghasilkan langit biru-hijau atau kuning-hijau," ujarnya.
Menurut Gallagher, mungkin saja semua badai petir memiliki warna kehijauan pada suatu saat dalam siklus hidupnya, namun hal tersebut jarang terlihat pada saat itu.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR