Virus Corona Ditemukan di Air Mani Pasien

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 9 Mei 2020 12:57
Virus Corona Ditemukan di Air Mani Pasien
Pertanda apa?

Dream – Bicara tentang virus Covid-19, selalu ada penemuan-penemuan baru. Misalnya, kepingan puzzle terbaru yang berasal dari sebuah penelitian kecil yang dilakukan di China.

Penelitian ini menunjukkan ada kode genetik RNA virus corona dalam air mani pasien muda yang terinfeksi virus corona.

Menurut laman Sciencealert, penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open itu melibatkan 38 pasien yang menjalani perawatan untuk virus corona dengan kondisi parah di Rumah Sakit Kota Shangqiu di provinsi Henan.

Sebanyak 15 pasien memberikan sampel semen selama fase akut penyakit mereka dan 23 orang lagi memberikannya setelah pulih. Pada empat dari 15 pasien dengan penyakit akut dan dua dari 23 pasien yang sembuh, ditemukan RNA virus corona dalam sampel semen mereka.

Temuan baru ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang melibatkan 12 pasien corona.

1 dari 8 halaman

Faktanya

Namun, penyelidikan sebelumnya lebih fokus pada pasien dengan penyakit ringan setelah mereka pulih. Sedangkan penelitian ini fokus pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah dan semua sampel dalam penelitian terbaru ini diambil selama terinfeksi atau segera setelah pemulihan.

Faktanya, semua sampel air mani yang ditemukan memiliki viral load pada pasien yang pulih diambil pada hari ke dua dan hari ke tiga setelah pemulihan.

Jadi perbedaan antara penelitian sebelumnya dan yang sekarang mungkin merupakan hasil dari perbedaan keparahan penyakit dan waktu pengambilan sampel.

2 dari 8 halaman

Imunoprivileged

Testis, bersama dengan mata, plasenta, janin, dan sistem saraf pusat, dianggap sebagai " situs immunoprivileged”. Artinya, mereka dilindungi dari peradangan parah yang terkait dengan respons imun.

Ini mungkin adaptasi evolusioner yang melindungi struktur vital. Jadi, ini adalah celah di mana virus dapat terlindungi dari respons imun inang.

Situs imunoprivileg mendapat perhatian sebagai tempat di mana virus dapat bertahan setelah pemulihan penyakit selama wabah virus Ebola Afrika Barat 2013-2016. Virus Ebola tetap dapat dideteksi dalam air mani beberapa orang yang selamat dari penyakit tersebut selama lebih dari 3 tahun dan penularan virus Ebola melalui hubungan seksual dapat terjadi beberapa bulan setelah pasien pulih.

Belum jelas apa implikasi dari temuan terbaru tersebut. Kehadiran RNA virus dalam semen pasien tak selalu menunjukkan adanya virus menular. Jadi, penting untuk menunjukkan apakah virus infeksi juga dapat diisolasi dari air mani pasien dan penyintas virus corona.

Sumber: Liputan6.com

3 dari 8 halaman

Ibu Tiga Anak Sembuh dari Corona tapi Meninggal 9 Hari Kemudian

Dream - Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 termasuk pemicu penyakit yang menyimpan risiko kematian bagi pasien yang tertular. Ada kalanya orang yang terinfeksi masih memiliki kemungkinan meninggal walaupun sudah dinyatakan sembuh.

 

 

Hal itu terjadi dalam kasus pasien Covid-19 yang sebelumnya dinyatakan sembuh tapi kemudian meninggal dunia di Singapura.

Seorang wanita 58 tahun meninggal sembilan hari setelah dia dinyatakan sembuh dari Covid-19.

4 dari 8 halaman

Organ Vital Tubuh Rusak

Salha Mesbee, seorang ibu tiga anak, dilaporkan sebagai pasien termuda di negara itu yang meninggal karena Covid-19.

Meskipun dia dinyatakan sembuh total, tetapi Covid-19 sudah memengaruhi organ-organ di tubuhnya.

Beberapa organ vital, termasuk ginjal dan hatinya, rusak dan membuat kesehatannya memburuk.

5 dari 8 halaman

Tertular Virus Corona di Turki

Salha dan Ali Buang, suaminya, sebelum ini pergi ke Turki selama 10 hari untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka.

Pada 26 Maret setelah kembali ke Singapura, Salha dinyatakan positif Covid-19. Dia dirawat di ruang UGD Rumah Sakit Ng Teng Fong beberapa hari kemudian karena menderita sesak napas.

Suaminya yang berusia 61 tahun juga dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit yang sama dengan Salha.

6 dari 8 halaman

Antibodi Gagal Melawan Virus Corona

Siti, anak tertua Salha, percaya ayahnya tertular virus ketika berada di Turki. Karena ayahnya menderita demam sehari sebelum kembali ke Singapura.

Sementara dua putra Salha yang berusia 32 tahun dan 23 tahun yang tidak ikut ke Turki juga dites positif dan diisolasi di Rumah Sakit Tan Tock Seng.

Setelah dirawat, Salha dinyatakan sembuh setelah sebelumnya sang suami dan dua anaknya diperbolehkan pulang terlebih dahulu.

Namun, antibodi dalam tubuh Salha tidak bisa mengalahkan virus corona dengan baik sehingga organ-organnya mulai mengalami masalah.

7 dari 8 halaman

Pembengkakan di Otak

Pada 29 April 2020, dokter menemukan pembengkakan di otak Salha setelah matanya tidak merespons terhadap cahaya.

" Dokter mengatakan Ibu adalah salah satu pasien yang paling kritis di antara yang lain. Mereka mengatakan kepada saya untuk bersiap-siap.

" Ibu telah berjuang sangat keras dan menang melawan Covid-19, tetapi tubuhnya sudah dalam kondisi yang buruk. Kami menyadari bahwa sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Siti.

8 dari 8 halaman

Mesin Penopang Hidup Dimatikan

Karena banyak organ tubuh Salha yang mulai tidak berfungsi, keluarga memutuskan untuk mematikan mesin penopang hidupnya pada tanggal 30 April 2020.

" Dokter menyatakan otaknya sudah mati dan Ibu mengandalkan mesin penopang hidup untuk bertahan. Ayah bilang sungguh menyedihkan melihat Ibu seperti ini. Kami akhirnya memutuskan untuk membiarkannya pergi," ujar Siti.

Keluarga membawa jenazah Salha pulang untuk dimakamkan pada tanggal 1 Mei 2020.

Sementara itu suaminya, Ali, mengaku sangat kehilangan almarhumah yang telah menemani selama 38 tahun.

“ Aku telah bersamanya selama 38 tahun dan dia selalu di sisiku. Dia adalah cinta dalam hidupku,” kata Ali.

Sumber: World of Buzz

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More