Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Seorang wanita muda berusia 20 tahun di Amerika Serikat membuat pengakuan mengejutkan saat diketahui positif tertular virus corona, Covid-19 . Perempuan berinisial JB tersebut mengatakan tertular penyakit tersebut dengan gejala yang sebelumnya tidak ada dalam daftar tanda-tanda infeksi virus corona.
JB mengatakan gejala berbeda penyakit corona yang dialaminya adalah kehilangan pendengaran.
Perempuan - yang tinggal di Italia ketika pertama kali mulai menunjukkan gejala - memutuskan untuk berbagi ceritanya dalam cuitan Twitter yang sekarang viral.
Dia merasa perlu mengungkapkan pengalamannya itu di media sosial karena mengalami gejala yang sangat berbeda dari orang lain yang terinfeksi Covid-19.
JB mengatakan pertama kali merasa sakit pada 29 Februari lalu.. Tetapi satu-satunya gejala yang dirasakannya adalah demam.
" Hari itu saya bangun dengan kepala sakit, telinga berdenyut, dan tenggorokan rasanya seperti terbakar. Tubuh saya sakit dan demam. Saya minum antibiotik dan tidur sepanjang hari," tulis JB.
Pada 1 Maret, JB bangun dengan perasaan lebih baik tetapi memutuskan untuk pergi ke dokter karena meningkatnya kasus Covid-19 di Italia.
Dokter mengatakan dia hanya pilek biasa. Tetapi dia kemudian mulai kehilangan pendengaran di telinga kirinya, meskipun tidak batuk.
Keesokan harinya, pendengaran di kedua telinganya semakin berkurang. Dia juga bisa merasakan dahak di bagian belakang tenggorokannya, tetapi mengabaikannya karena dianggap sebagai gejala flu biasa.
Ketika Italia mulai menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Eropa, JB bersiap pulang ke Amerika. Saat itu kondisi JB memburuk di hari terakhirnya di Italia.
" Telinga saya masih tuli, dan pada titik ini saya kehilangan semua kemampuan untuk merasakan dan mencium, namun saya tidak pilek atau batuk," tulisnya.
Dia menambahkan kepalanya sakit terus-menerus di siang hari meski baru saja minum obat. Keesokan harinya, dia terbang kembali ke Amerika.
Kehilangan indera perasa dan penciuman baru-baru ini dikaitkan dengan gejala tertular virus corona atau Covid-19.
Saat tiba di Amerika pada 4 Maret, JB merasa sangat takut. Dia memutuskan tinggal di rumah dari 5 hingga 13 Maret.
Dia hanya melakukan kontak dengan dua orang. Anehnya, JB mengalami batuk basah - bukan batuk kering yang biasanya terkait dengan flu.
Pada 13 Maret, JB dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani serangkaian tes.
" Saya terkejut. Bagaimana saya bisa positif? Saya tidak memiliki gejala seperti yang diberitakan selama ini. Saya dinyatakan sehat oleh dokter.
" Dan petugas bandara diam saja meski tahu saya baru pulang dari negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua setelah China," katanya.
Meski dirinya merasa sehat-sehat saja, dia tetap dikarantina sampai dia dinyatakan negatif. Dia tidak tahu bagaimana bisa terinfeksi.
" Saya peringatkan bahwa orang-orang seusia saya (jika terinfeksi Covid-19) tidak menunjukkan gejala. Saya tahu kita biasanya bercanda tidak akan tertular virus ini. Tapi ini sekarang bukan lelucon lagi," katanya.
(Sah, Sumber: NY Post)
Advertisement
Ayah Resign Demi Jualan Nasi Goreng Dekat Kampus untuk Jaga Anaknya

3 Komunitas Kuliner Aktif Jelajah Beragam Makanan & Minuman di Tanah Air

Inspiratif, Deretan Komunitas Fotografi Berbasis Ponsel

Prabowo Lantik Arif Satria Jadi Kepala BRIN, Siap Mundur dari Rektor IPB

Redenominasi Rupiah Ubah Rp1.000 Jadi Rp1 Dilakukan 2027


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5


Prabowo Lantik Arif Satria Jadi Kepala BRIN, Siap Mundur dari Rektor IPB


Heboh Kemunculan Penyanyi Xania Monet, Suara Merdunya Ternyata Berasal dari Penyanyi AI

Hari Pertama Puasa Berapa Hari Lagi? Ini Perkiraan Jadwal Ramadan 2026

Ayah Resign Demi Jualan Nasi Goreng Dekat Kampus untuk Jaga Anaknya