Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin (Dream.co.id/M Ilman Nafi'an)
Dream - Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengirimkan undangan kepada masing-masing pasangan peserta Pemilihan Presiden 2019.
Kedua pasangan kontestan Pilpres 2019 tersebut sedianya diajak berdialog dengan Wantim MUI, Rabu 20 Februari 2019.
Ketua Wantim MUI, Din Syamsudin, mengatakan, dialog tersebut merupakan sarana untuk mengetahui visi misi masing-masing pasangan capres dan cawapres. Sayangnya, tidak ada satupun pasangan capres dan cawapres memenuhi undangan tersebut.
" Sebenarnya, kami ingin mendengar secara langsung visi misi, walaupun sudah ada debat. Yang ke dua kami ingin menyampaikan aspirasi secara langsung dari ormas-ormas Islam," ujar Din di Gedung MUI, Jakarta, Rabu 20 Februari 2019.
Meski demikian, Din tidak mempersoalkan ketidakhadiran masing-masing pasangan. Dia memaklumi hal tersebut, mengingat undangan Wantim MUI cukup mendadak.
" Kami juga tahu mereka kegiatannya jadwal dan agenda kampanye di luar kota dan sebagainya. Kami berkhusnuzon karena itu," ucap dia.
Secara pribadi, Din berharap siapapun presiden dan wakil presiden terpilih memiliki komitmen untuk menjaga kedaulatan negara.
" Yang penting bagi presiden dan wakil presiden republik ini berada di atas semua golongan," kata dia.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi