Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Din Syamsuddin: Polemik Pidato Kiai Said Aqil Disetop Saja

Din Syamsuddin: Polemik Pidato Kiai Said Aqil Disetop Saja Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin (Foto: Liputan6.com)

Dream - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, turut menanggapi pidato Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, yang menyebut imam, khatib hingga Mentri Agama harus dari kalangan nahdliyin.

"Kalau masjid NU-kan imam dan khatibnya dari NU. Kalau (masjid) Muhammadyah, ya khatib dan imamnya dari Muhammadiyah. Dan di luar (masjid) NU dan Muhammadiyah, masih banyak lagi. Tentu tak akan bisa satu ormas," ujar Din di Gedung MUI, Jakarta, Rabu 30 Januari 2019.

Meski demikian, Din tak ingin berpolemik lebih dengan pernyataan yang disampaikan Said Aqil pada Hari Lahir Muslimat NU tersebut. Sebab, kata dia, masih banyak persoalan lain yang lebih penting untuk dibahas.

"Maka perkara Kiai Said ini, saya kira dicukupkan saja demikian, dan Kiai Said saya rasa juga sudah mendengar juga ya pernyataan dari orang lain," ucap dia.

Din mengimbau kepada seluruh pimpinan ormas Islam atau tokoh lain agar senantiasa menjaga pernyataan agar tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.

"Wantim MUI memesankan ini betul-betul wasiat secara ajaran agama itu, agar para ulama, dan elite, dan pimpinan ormas-ormas Islam, untuk bisa menahan diri tak mengeluarkan ucapan-ucapan, ujaran-ujaran, yang kemudian bisa menyinggung perasaan pihak lain," kata dia.

Penjelasan Ketum PBNU Soal Pernyataannya di Harlah Muslimat NU

Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menjelaskan pernyataan agar warga NU menempati pos penting mulai dari masjid sampai pemerintahan dikeluarkan karena keyakinan yang dipercayainya. 

Pada pidato perayaan hari lahir Muslimat NU ke-73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada Minggu 27 Januari 2019, Said menyampaikan warga NU harus menempati posisi penting mulai dari imam masjid, khotib hingga Menteri Agama.

Menurut pemahamannya, imam dan khotib yang berasal dari kalangan NU dianggap sudah paham mengenai rukun-rukunnya.

"Tajwidnya benar. Baca Alquran makhrojnya benar. Paham syarat rukun sholat ngerti, dari pesantren-kan kalau dari NU- itu," ujar Said saat dihubungi Dream, Senin, 28 Januari 2019.

Dia mengatakan, berdasarkan kitab kuning yang selama ini diajarkan di pesantren NU, tidak sah jika khotib menyampaikan ceramah dengan isi caci maki atau ujaran kebencian.

"Khotbah nggak boleh panjang tapi (bacaan) sholat boleh, khutbah itu yang penting memenuhi syarat rukun khutbah. Di sini khutbah panjang lebar, caci maki orang, politik lah, nggak sah itu kalau di kitab kuning," ucap dia.

Silakan Protes

Said menyadari jika pernyataannya tersebut bisa memicu kontroversi dan protes dari Ormas Islam lain. Menurutnya, hal tersebut merupakan sikap lumrah dan menjadi hak dari pemrotes.

"Ya silakan kalau ormas lain protes silakan. Itu biasa hak mereka. Itu keyakinan saya itu," kata dia.

"Kalau dari NU itu dari pesantren, baca Alquran, baca Al Fatihah-nya ketika jadi imam benar, syarat rukun sholat tahu, khutbah nggak caci maki," ujar dia.(Sah)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sikap Imam Syafi'i saat Berdebat dengan Orang Jahil, Begini Pesan Beliau yang Penting Diperhatikan

Sikap Imam Syafi'i saat Berdebat dengan Orang Jahil, Begini Pesan Beliau yang Penting Diperhatikan

Imam Syafi'i memiliki sikap bijaksana dan hati-hati ketika berhadapan dengan orang bodoh.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Imam Shalat Subuh Meninggal Dunia Sedang Sujud di Masjid Balikpapan

Detik-Detik Imam Shalat Subuh Meninggal Dunia Sedang Sujud di Masjid Balikpapan

Imam salat di masjid Balikpapan meninggal dunia saat sedang sujud pertama.

Baca Selengkapnya
Doa Masuk Masjid dan Keluar Masjid, beserta Adab yang Perlu Diperhatikan Umat Islam

Doa Masuk Masjid dan Keluar Masjid, beserta Adab yang Perlu Diperhatikan Umat Islam

Doa-doanya yang sederhana namun bermakna memiliki tujuan untuk mendapatkan keberkahan ketika ibadah di masjid.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Golongan yang Boleh Berpuasa Setelah Nisfu Syaban, Siapa Saja?

Golongan yang Boleh Berpuasa Setelah Nisfu Syaban, Siapa Saja?

Dalam hadis Rasulullah SAW memang dinyatakan bahwa umat Islam dilarang berpuasa ketika memasuki separuh kedua bulan Syaban.

Baca Selengkapnya
5 Doa Dizalimi Orang Lain, Supaya Tidak Terjebak pada Dendam Kesumat

5 Doa Dizalimi Orang Lain, Supaya Tidak Terjebak pada Dendam Kesumat

Nabi Muhammad SAWt dengan sangat mulia memberikan teladan kepada umatnya untuk tidak membalas kezaliman dengan kezaliman pula.

Baca Selengkapnya
Memahami Arti Doa Qunut dan Hukumnya Menurut Pandangan Imam Syafi'i

Memahami Arti Doa Qunut dan Hukumnya Menurut Pandangan Imam Syafi'i

Anjuran membaca doa qunut ketika sholat Subuh sangat ditekankan oleh Imam Syafi'i.

Baca Selengkapnya
Naudzubillah! Ini Dia Ciri-Ciri Perempuan yang Menjadi Pengikut Dajjal, Salah Satunya Suka Meninggalkan Sholat

Naudzubillah! Ini Dia Ciri-Ciri Perempuan yang Menjadi Pengikut Dajjal, Salah Satunya Suka Meninggalkan Sholat

Nabi Muhammad saw sampai memperingatkan umatnya akan keberadaan dari makhluk bernama Dajjal.

Baca Selengkapnya
Munculnya Orang Hina dan Zalim Jadi Pemimpin, Tanda-Tanda Kiamat?

Munculnya Orang Hina dan Zalim Jadi Pemimpin, Tanda-Tanda Kiamat?

Rasulullah mengingatkan bahwa pemimpin yang tidak amanah tidak akan mencium surga dan akan menerima siksaan yang berat di akhirat.

Baca Selengkapnya
Alasan Puasa Ramadhan Muhammadiyah Lebih Dulu Dibandingkan NU, Ternyata Ini Penjelasannya

Alasan Puasa Ramadhan Muhammadiyah Lebih Dulu Dibandingkan NU, Ternyata Ini Penjelasannya

Perbedaan awal Ramadhan dan Syawal yang terjadi pada Muhammadiyah dan NU disebabkan karena perbedaan metode penetapannya.

Baca Selengkapnya