Warung Soto Ditetapkan Jadi Klaster Baru di Kota Yogyakarta

Reporter : Cynthia Amanda Male
Minggu, 30 Agustus 2020 11:25
Warung Soto Ditetapkan Jadi Klaster Baru di Kota Yogyakarta
10 orang dan pedagang soto dinyatakan positif.

Dream - Peningkatan jumlah pasien Covid-19 tidak hanya terjadi di Jakarta. Tapi juga di sejumlah kota di berbagai provinsi, salah satunya Yogyakarta.

Jika perkantoran menjadi klaster yang dikhawatirkan di Jakarta, lain halnya dengan di Kota Yogyakarta. Dilansir dari Merdeka.com, warung soto di depan XT Square ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Hal ini bermula saat pedagang soto mengalami gejala Covid-19 dan dinyatakan positif pada 25 Agustus lalu. Setelah Pemkot Yogyakarta melakukan tracing, akhirnya ditemukan 19 orang yang melakukan kontak dengan pedagang.

Berdasarkan penuturan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, sebanyak 10 dari 19 orang tersebut dinyatakan positif. Sementara 1 orang sedang menunggu hasil tes swab.

Heroe juga mengimbau pelanggan yang mengunjungi warung soto tersebut untuk segera melakukan tes usap (swab test) dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Terutama, yang berkunjung di bulan ini.

" Kepada pembeli Soto Lamongan pada bulan Agustus untuk segera periksa di layanan kesehatan terdekat. Agar blocking kasus bisa dilakukan dan tidak menyebar kemana-mana dan melakukan isolasi mandiri," tutur Heroe.

(Beq, Sumber: Merdeka.com)

1 dari 3 halaman

71 Karyawan Positif Covid, Presdir Suzuki Angkat Bicara

Dream - Suzuki Indonesia turut berupaya menekan angka penyebaran Covid-19 di kawasan industri. Upaya itu diwujudkan salah satunya dengan mengurangi kapasitas produksi di pabrik Tambun I, Bekasi, Jawa Barat.

Pabrik Tambun I merupakan fasilitas produksi Suzuki untuk perakitan sepeda motor. Di pabrik itu, kapasitas produksi menjadi 50 persen dibandingkan kondisi normal diberlakukan mulai 24 Agustus 2020, menyusul adanya 71 karyawan yang ditetapkan positif Covid-19.

" Seperti disampaikan Pemerintah Jawa Barat kemarin, saat ini di pabrik Tambun I ada 71 orang karyawan yang terpapar Covid-19. Kami sangat concern mengenai kesehatan karyawan," ujar President Director PT Suzuki Indomobil Motors/Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama.

Itayama mengatakan telah menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid19 dengan ketat. Meski begitu, penularan tidak bisa dihindari.

" Untuk itu, pengurangan kapasitas produksi harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut," ucap dia.

71 karyawan tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri. Sebagian dari mereka mendapatkan perawatan di rumah sakit.

2 dari 3 halaman

Upaya Pencegahan

Itayama menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dan menyampaikan perkembangan situasi terkini dan penanganannya kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.

Juga melakukan berbagai upaya pencegahan dan tindakan yang direkomendasikan tim Gugus Tugas Covid-19, Di antaranya adalah melakukan PCR (Polymerase Chain Reaction) test pada karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar dan rapid test kepada seluruh karyawan Suzuki lainnya.

Rapid Test Suzuki© © Istimewa

Suzuki juga membersihkan area pabrik dan kantor dan disemprot cairan disinfektan secara berkala. Kendaraan-kendaraan yang selesai dirakit dibersihkan dan didisinfeksi sebelum dikirim ke pelanggan.

Selain itu, pemantauan kegiatan karyawan juga diperketat. Bukan hanya penerapan jaga jarak di tempat kerja, setiap karyawan juga diwajibkan memberikan laporan harian mengenai kondisi kesehatan dan kegiatan yang dilakukan saat libur kerja.

3 dari 3 halaman

Gelar Rapid Test Rutin

" Kami melakukan penanganan yang cepat baik untuk karyawan terpapar maupun karyawan lainnya. Rekomendasi dari tim Gugus Tugas Covid-19 sudah kami lakukan, termasuk rapid test kepada semua karyawan tanpa terkecuali," kata Itayama.

Lebih lanjut, Itayama mengatakan berdasarkan informasi dari Gugus Tugas Covid-19, penularan yang terjadi di Suzuki kemungkinan besar berasal dari transmisi dari luar.

Pihaknya berencana menggelar tes cepat (rapid test) rutin setiap 2 pekan sekali untuk mendeteksi gejala lebih dini.

" Karena buat Suzuki kesehatan karyawan adalah prioritas. Kami harap semoga 71 karyawan kami yang positif Covid-19 cepat sembuh dan tidak ada lagi yang terpapar agar Suzuki bisa kembali memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen,” ucap Itayama.

Beri Komentar