© MEN
Dream - Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Eropa, Hans Kluge memperingatkan masyarakat bahwa, keberadaan vaksin tidak serta merta mengakhiri pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
Menurutnya, masih belum diketahui apakah vaksin bisa membantu seluruh pasien di berbagai kelompok usia atau tidak.
" Saya mendengar selama ini orang mengatakan bahwa vaksin akan menjadi akhir dari pandemi. Padahal belum tentu,” ujar Kluge.
Kluge menambahkan, WHO masih belum bisa memastikan keefektifan vaksin di seluruh kelompok usia. Pihaknya baru menemukan efek di satu kelompok, namun bukan berarti efektif di kelompok usia lainnya.
Dalam keterangan yang dihimpun, Kluge berpendapat bahwa jika memang vaksin harus dibedakan sesuai jenis kelompok usia, tentunya akan memukul perekonomian.
" Jika kita harus memesan vaksin yang berbeda, ini jadi mimpi buruk bagi perekonomian dunia,”tambahnya.
Akhir dari pandemi bukan hanya ditandai dengan kehadiran vaksin, namun juga bagaimana manusia belajar untuk hidup di tengah kondisi ini. Semuanya tergantung apa yang dilakukan masyarakat kedepannya.
Meski vaksin digadang-gadang akan segera diproduksi massal, WHO mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Kemungkinan akan ada peningkatan angka kematian pada bulan Oktober dan November.
Sebanyak 55 negara anggota WHO di Eropa mengadakan pertemuan online pada Senin lalu (14/09). Mereka sepakat untuk menyetujui strategi penanganan Covid-19 selama lima tahun kedepan.
Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini kita sudah membunuh sekitar 9.000 orang di seluruh dunia, dan menghentakkan perekonomian. Masyarakat banyak yang harus kehilangan pekerjaan dan bisnis mulai kolapse.
Menanggapi polemik pandemi yang terus menggerus berbagai lini negara, Pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang baru terkait larangan berkumpul lebih dari 6 orang. Aturan ini berlaku untuk semua hal, terkecuali kegiatan gym dan olahraga.
“ Jika masyarakat Inggris masih abai, Inggris bahkan berencana melakukan lockdown ketat demi menekan angka penularan Covid-19,”ujar Peter Openshaw, profesor pengobatan eksperimental di Imperial College London.
Peter menyebut bahwa saat ini pandemi tidak hanya menyerang kelompok usia muda saja. Orang tua di kelompok usia rentan juga berpotensi tertular, bahkan bisa lebih berbahaya dan memicu peningkatan angka kematian yang lebih tinggi.
" Kita semua harus benar-benar memikirkan langkah apa yang harus diperbuat untuk memperlambat penyebaran,” tambahnya.
(Sumber: Daily Star)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media