WNI yang Hadiri Tabligh di Kuala Lumpur Diminta Tes Corona

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 13 Maret 2020 15:01
WNI yang Hadiri Tabligh di Kuala Lumpur Diminta Tes Corona
Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan tiga kasus baru infeksi virus corona terkait tabligh akbar di Masjid Sri Petaling.

Dream - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia di Kuala Lumpur, meminta warga Indonesia yang hadir di tabligh akbar Masjid Sri Petaling untuk menjalani tes virus corona.

Hal ini menyusul adanya temuan Kementerian Kesehatan Malaysia mengenai adanya kasus terjangkit virus corona, yang dikaitkan dengan acara itu pada 28 Februari-1 Maret 2020.

Pada Kamis, Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba, menyebut ada tiga kasus infeksi virus corona yang berkaitan dengan tabligh akbar di Masjid Sri Petaling.

Masing-masing kasus berasal dari Kuantan, Tawau, dan Brunei dan ditetapkan sebagai kluster baru.

" Khusus bagi WNI yang telah menghadiri acara tabligh di Masjid Sri Petaling pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020, diharapkan dapat melaksanakan himbauan KKM," demikian pernyataan KBRI Kuala Lumpur, yang diunggah di Facebook.

Para WNI juga diminta untuk melakukan social distancing dengan menjaga jarak dari orang lain. " Setidaknya satu meter, selama 14 hari sejak berpartisipasi dalam acara," lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, WNI juga diminta segera menghubungi hotline Crisis Preparadness and Response Centre (CPRC) KKM di nomor 0388810200, 0388810600, 0388810700. Bisa juga lewat email cprc@moh.gov.my.

" Segera meminta pemeriksaan dan penanganan kepada rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia sekiranya mengalami gejala demam diikuti dengan batuk dan gangguan pernapasan," demikian imbauan KBRI.

 

1 dari 4 halaman

Tiga Kasus Positif Corona dari Masjid Sri Petaling

Tak hanya itu, WNI juga diharapkan menghubungi KBRI Kuala Lumpur untuk pendataan dan pemantauan melalui nomor 0321164016/4017.

" Masyarakat Indonesia di Malaysia sementara ini dianjurkan untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar," bunyi imbauan tersebut.

" Bersamaan dengan itu masjid yang bersangkutan akan ditutup untuk pembersihan dan disinfeksi," kata Adham, dikutip dari Berita Harian.

Ketua Pengarah Kesehatan, Noor Hisham Abdullah, membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan seorang warga lansia terjangkit virus corona usai menghadiri tabligh akbar tersebut dan ditetapkan sebagai kasus-131.

2 dari 4 halaman

Singapura Tutup 70 Masjid dan Batalkan Sholat Jumat

Dream - Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) menyatakan sebanyak 70 masjid ditutup dari aktivitas sholat lima waktu. Penutupan berlaku mulai hari ini, Jumat 13 Maret 2020.

Dilaporkan Straits Times, masjid-masjid tersebut dicuci dan dibersihkan. Dampaknya, sholat Jumat hari ini ditangguhkan.

Langkah ini untuk menghambat penyebaran Covid-19 setelah adanya kasus dua warga Singapura terinfeksi. Mereka tertular virus corona saat menghadiri tabligh akbar di Selangor, Malaysia.

Sekitar 90 warga Singapura menghadiri pengajian tersebut bulan lalu. Beberapa orang merupakan jemaah rutin masjid di Singapura.

Empat masjid sudah ditutup untuk dibersihkan. Keempatnya yaitu Jamar Chulia di South Bridge Road, Al Muttaqin di Ang Mo Kio, Hajjah Fatimah di Beach Road, dan Kassim di Changi Road.

 

3 dari 4 halaman

Lindungi Masyarakat

Plt Menteri Urusan Islam Singapura, Masagos Zulkifli, mengatakan empat masjid yang ditutup mengonfirmasi telah dikunjungi jemaah terinfeksi virus corona. Jemaah pria tersebut baru pulang dari pengajian di Selangor.

Ilustrasi wabah virus corona

Masagos yang juga menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air mengatakan, keputusan untuk menutup semua masjid di Singapura adalah untuk melindungi komunitas. Khususnya jemaah lansia yang rentan.

" Kami perlu melindungi diri, komunitas kami, dan orang terkasih. Dan mengetahui lebih mengenai dampak dan efek Covid-19 pada orang dewasa dan lansia," kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Fatwa Ganti Sholat Jumat dengan Sholat Zuhur

MUIS juga mengumumkan seluruh kegiatan di masjid, baik pengajian dan kelas agama, akan dibatalkan hingga 27 Maret 2020. Peninjauan kembali akan dijalankan pada Senin untuk memastikan kebersihan masjid sebelum dibuka lagi.

Ilustrasi wabah virus corona

Komite fatwa MUIS mengeluarkan panduan bagi umat Islam Singapura sebelum penutupan masjid dan peniadaan sholat Jumat. Alasan utamanya adalah menjaga kesehatan dan keselamatan publik.

" Komite fatwa telah meninjau dari berbagai aaspek dan telah mengeluarkan fatwa yang memungkinan penutupan masjid, juga penangguhan sholat berjemaah, sholat harian dan termasuk sholat Jumat, di mana kebutuhan ini sangat penting bagi kami guna melindungi masyarakat," ujar Mufti Singapura, Nazirudin Mohd Nasir.

Selama masa penutupan masjid, umat Islam Singapura dapat melaksanakan sholat Zuhur sebagai ganti sholat Jumat. Sedangkan khotbah akan disediakan salinan teks yang dapat diakses secara online.

Beri Komentar