Credits : Shutterstock
Dream- Istilah buzzer atau pendengung sebenarnya sudah lama ada. Istilah ini belakangan jadi ramai di dalam negeri. Tepatnya sejak peristiwa yang dialami oleh komika Bintang Emon diduga mendapat serangan teror buzzer media sosial, juga kasus salah satu tanah air musisi Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal sebagai Anji.
Saat itu, Anji merasa banyak kejanggalan mengenai potret foto jenazah korban Covid-19 karya fotografer National Geographic, Joshua Irwandi. Anji curiga dari mulai pengambilan gambar mengingat keluarga pasien corona tidak bisa menemui. Lantas Anji pun menduga foto itu hasil settingan dan hasil karya seorang buzzer.
Lalu apa sebenarnya buzzer media sosial itu dan bagaimana cara kerjanya?
Apa yang dimaksud dengan buzzer? Secara etimologi, arti buzzer adalah lonceng, bel, atau alarm yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan banyak orang di suatu tempat dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pengumuman.
Saat ini, penggunaan istilah “ buzzer” sering dipakai dalam aktivitas media sosial. Dalam konteks media sosial, arti buzzer adalah orang yang mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan sesuatu, baik itu produk atau isu tertentu melalui postingan di akun media sosialnya.
Sarana yang digunakan para buzzer biasanya melalui akun media sosial dengan banyak pengikut seperti twitter, facebook, instagram, dan media sosial lainnya. Mereka umumnya selalu online dan terkadang bisa secara cepat memberikan tanggapan kepada warganet dan cepat mem-viralkan tokoh, produk, atau isu tertentu.
Berdasarkan penjabaran kerja dan pengertiannya, maka buzzer umumnya adalah orang yang memiliki pengaruh di media sosial. Mereka memiliki banyak pengikut, sehingga ketika menyebarluaskan informasi, maka informasi tersebut dapat lebih mudah untuk tersebar lagi dan dipercaya.
Jadi, buzzer adalah orang yang memiliki pengaruh tertentu untuk menyuarakan sebuah kepentingan. Entah orang itu tergerak dengan sendirinya untuk menyuarakan hal tersebut, atau ada imbal baliknya. Cara menyuarakan bisa secara langsung atau secara anonim.
Tujuan seorang buzzer adalah meyakinkan publik terhadap topik, produk dan tokoh yang dikampanyekan. Karena aktivitasnya, para buzzer kemudian dibidik oleh tokoh, perusahaan atau lembaga untuk mengampanyekan diri, produk, atau topik tertentu yang ingin di-endors melalui akun media sosial. Tidak heran, para buzzer ini dibayar/diberi reward tertentu oleh pemesannya.
Tugas utama seorang buzzer adalah melakukan promosi. Bisa terhadap suatu produk, jasa, kegiatan dan lain sebagainya. Bisa juga untuk membangun image atau menyukseskan CSR suatu perusahaan.
Ada juga yang melakukan suatu kampanye untuk kebutuhan pribadi atau organisasi, bukan sekadar perusahaan. Misalnya melakukan kampanye melek literasi, dan lain sebagainya. Dengan begitu terlihat kan kalau cakupan pekerjannya cukup luas. Sampai ke ranah kampanye politik dan isu-isu politik.
Cara kerja buzzer di semua lini mungkin sama, mereka menggunakan media sosial dan menggunakan media-media sosial tersebut untuk menyebarluaskan informasi. Mereka akan membuat persona palsu dari ratusan akun yang mereka kelola.
Lalu mereka akan memberikan pesan-pesan yang membujuk seseorang, memuji klien mereka, atau menghina sang lawan. Biasanya, untuk kerja seperti ini akan dikerjakan oleh satu tim. Karena cukup sulit mengelola ratusan media sosial sendiri.
Jawabannya adalah, tidak, sejauh apa yang dipromosikan atau dikampayekan sesuai dengan kenyataan, benar, dan demi kemaslahatan hidup banyak orang.
Dengan demikian, sejauh kompasianer masih independen dalam menulis tentang tokoh atau isu tertentu demi kebenaran, nurani, dan kemasyalahatan hidup banyak orang, maka dia tidak serta-merta digolongkan sebagai buzzer yang dikonotasikan sebagai negatif.
Sumber : Kapanlagi.com, Berbagai Sumber
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik