Ilustrasi (Foto: Worldnewsnetwork.co.in)
Dream - Perjalanan ibadah haji atau umrah ke Tanah Suci terbilang cukup berat dan membutuhkan tenaga ekstra. Medan yang luas, cuaca terik, dan jadwal aktivitas yang padat membuat calon jemaah harus mempersiapkan diri secara maksimal sebelum berangkat menunaikan ibadah haji atau umrah.
Situasi ini tentunya tak mudah dihadapi, terutama bagi calon jemaah yang sedang berada dalam kondisi hamil. Karena itu, berikut Dream.co.id sajikan beberapa tips yang dapat menjadi acuan bagi para calon jemaah wanita yang sedang hamil.
1. Vaksin Meningitis
Apakah si jemaah wanita itu punya vaksin meningitis? Jika tahun lalu dia sudah pernah melaksanakan umrah, otomatis sudah divaksin meningitis. Salah satu buktinya yakni adanya sertifikat ICV (Sertifikat Vaksinasi Internasional). Namun jika tak punya, wanita yang sedang hamil tak bisa disuntik meningitis. Jadi otomatis gugur.
2. Usia Kehamilan
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah usia kehamilan. Usia kehamilan selama berangkat haji dan umrah harus berusia antara 14 hingga 26 minggu. Jika persyaratan lain sudah terpenuhi, tapi saat keberangkatan usia kehamilannya tua atau hamil muda, otomatis gugur.
3. Pernyataan Khusus dari Dokter Ahli
Calon jemaah harus memiliki pernyataan khusus dari dokter ahli yang menyatakan bahwa ibu dan janin berada dalam keadaan sehat. Dan ada pernyataan pula jika ibadah haji dan umrah, tidak akan mengganggu kesehatan si ibu dan janin.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget