Ilustrasi Screening Di Bandara (Foto: Edition.cnn.com)
Dream – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut program screening bagi wisatawan dengan pengecekan suhu tubuh sebenarnya tidaklah efektif. Hal ini berdasarkan penelitian terhadap program screening yang dilakukan oleh CDC di beberapa bandara AS sejak awal Januari hingga pertengahan September lalu.
Tujuan screening adalah untuk mendeteksi penumpang yang mengalami gejala infeksi Covid-19. Juga untuk mendapatkan informasi kontak mereka guna data kesehatan.
Melansir dari CNN, CDC mengatakan program ini adalah upaya pendeteksi virus yang tidak efektif. Antara 17 Januari hingga 13 September 2020, CDC melakukan screening terhadap lebih dari 766 ribu penumpang.
Hampir 300 orang memenuhi kriteria penilaian kesehatan masyarakat, 35 orang melakukan tes virus corona, dan 9 orang dinyatakan positif. Dari data tersebut didapati temuan program ini mengidentifikasi sekitar satu kasus per 85 ribu penumpang yang di-screening. Tentu sangat tidak efektif.
© Ilustrasi screening pengecekan suhu di bandara (Foto: Freepik.com)
Screening ini tampaknya tidak memberikan hasil yang maksimal karena beberapa alasan. Pertama, Covid-19 memiliki gejala non-spesifik yang umum terjadi pada infeksi virus lain.
Alasan kedua, banyaknya kasus orang tanpa gejala. Sedangkan alasan ketiga, penumpang mungkin menghindari langkah pendeteksi virus.
Selain itu, CDC juga membagikan informasi kontak dengan departemen kesehatan setempat untuk 68 persen penumpang yang di-screening. Mereka menemukan ada kesalahan pengumpulan data.
Bahkan beberapa negara bagian memilih untuk tidak menerima informasi tersebut. Akhirnya CDC menghentikan program screening di bandara pada 14 September lalu.
Sebaliknya CDC berkonsentrasi pada komunikasi dengan lebih banyak penumpang untuk mempromosikan langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan. Mereka juga meningkatkan kapasitas respon kesehatan masyarakat saat masuk di pelabuhan.
Menurut CDC, para wisatawan dan lembaga masyarakat lokal akan lebih terlindungi jika ada pengumpulan informasi kontak yang lebih efisien untuk penumpang udara internasional sebelum mereka tiba. Sedangkan data mereka sudah dikirim ke departemen kesehatan AS.
Tes Covid-19 bisa dilakukan 72 jam selama keberangkatan. Kemudian tes lagi saat tiba di bandara justru akan sangat lebih baik. Ditambah dengan aturan karantina bagi para wisatawan selama jangka waktu tertentu.
Advertisement
Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'