Gencar Benahi Sektor Wisata, Lombok Siap Geser Bali?

Reporter : Ratih Wulan
Selasa, 12 Januari 2016 18:20
Gencar Benahi Sektor Wisata, Lombok Siap Geser Bali?
"Lombok saat ini baru menjadi menjadi second destination setelah Bali. Kalau mau jadi main destination harus merubah mindset," kata Menpar Arief Yahya.

Dream - Menyongsong penyelenggaraan Festival Pesona Tambora (FPT) 2016 pada April mendatang, Kementerian Pariwisata menyatakan keseriusannya untuk mendukung acara tersebut. Terlebih dengan dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo menjadi semangat positif untuk pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai penyelenggara.

Diungkapkan Gubernur NTB, M. Zainal Majdi bahwa keindahan alam Lombok dan Sumbawa tidak akan pernah habis untuk digali. Sehingga momentum itu diharapkan dapat mendongkrak popularitas pariwisata NTB di mata dunia.

Terlebih saat ini posisi NTB menempati destinasi wisata unggulan setelah 'Great Bali'. Setidaknya 40 persen wisatawan asing yang masuk Indonesia pasti melalui Bali. Kemudian baru melanjutkan perjalanannya ke NTB serta destinasi lain di kawasan Indonesia timur.

" Momentum ini pas karena dengan satu juta wisman dan satu juta wisnus Lombok saat ini baru menjadi menjadi second destination setelah Bali. Kalau mau jadi main destination harus merubah mindset," ungkap Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona.

Terlebih dengan kemenangan Lombok di ajang wisata halal dunia, harus dimanfaatkan untuk menggaet pasar wisata muslim dari berbagai negara.

" Pasar Timur Tengah harus dikuasai dan Chinese muslim yang hampir 20 juta, Singapura dan Malaysia akan menjadi target utama," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Arief Yahya mendorong Gubernur NTB untuk mengajukan wilayahnya sebagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Sehingga para wisman yang datang langsung melalui Lombok dapat meningkat sekitar 20 persen.

" Saat ini baru ada lima titik pemeriksaan imigrasi yaitu Kualanamu Medan, Hang Nadim Batam, Jakarta, Surabaya dan Bali. Tidak semua bandara internasional boleh menerima bebas visa yang baru, yakni 75 negara," lanjut Arief.

Tak hanya permasalah perizinan bandara, Arief Yahya juga berharap Lombok mempersiapkan diri untuk menerima kunjungan kapal pesiar ke Indonesia. Sehingga wisata bahari di  'Kota Seribu Masjid' ini dapat terangkat.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More