(Foto: Amusingplanet)
Dream - Apa jadinya jika batu-batu tersebar di seluruh penjuru? Seperti yang terjadi di sebelah barat laut Suriah, tepatnya berada di antara Orontes dan Sungai Arfin sisi barat serta jalan Aleppo/Hama di bagian timur.
Lahan ini ditinggalkan, setelah menjadi pemukiman lebih dari 700 orang-orang Romawi pada era Byzantium di abad ke-5 dan 8. Batu-batu kapur besar tersebar secara masif di area ini sehingga beberapa penjelajah Eropa menyebutnya sebagai 'Kota Mati'.
Kini desa ini dalam kondisi pelestarian dimana masih ada sisa-sisa reruntuhan rumah-rumah penduduk, ratusan kuil-kuil berhala, tempat ibadah, monumen pemakaman, rumah pemandian umum dan masih banyak lainnya.
Ternyata dulunya desa ini menjadi salah satu produsen pertanian yang menyumbang kontribusi besar dalam menghasilkan gandum, zaitun dan minyak zaitun, buah serta minuman-minuman dari anggur.
Kemudian iklim berubah, kekeringan yang melanda membuat suhu meningkat sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak produktif.
Pada saat yang sama, kekuasaan bangsa Arab membuat rute perdagangan berubah dan menyebabkan popularitas bisnis di desa ini menurun. Lalu akhirnya, desa ditinggalkan dan para penduduk yang tinggal di sana menuju kota-kota lain yang sedang berkembang di bawah kepemimpinan Arab.
(Sumber: Amusingplanet)
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia