Karya Seni Kontemporer Korea (Korean Herald)
Dream - Menyebarnya budaya Korea di seluruh dunia tidak lepas dari perkembangan musiknya yang dikenal dengan K-Pop dan dramanya atau yang biasa disebut K-Drama.
Drama Korea kerap menampilkan sejarah masa lalu negeri gingseng. Kamu juga bisa belajar identitas dan warisan sejarah budaya Korea lewat Museum Seni Asia di San Fransisco.
Dikutip dari Korean Herald, pameran berjudul ‘Likeness and Legacy in Korean Portraiture’ akan dimulai pada hari Jumat dan berlangsung hingga 29 November 2021. Pameran ini menampilkan berbagai seniman potret Korea dari era Joseon (1392-1910) hingga karya yang mencerminkan budaya selfie saat ini.
" Yang membuat Likeness and Legacy unik adalah kami bergerak melampaui waktu tertentu untuk memasangkan lukisan berkonsep tradisional dengan pilihan potret di atas sutra serta pendekatan kontemporer oleh seniman Korea dan Korea-Amerika," kata Hyongjeong Kim Han, kurator di Museum Seni Asia.
Hyongjeong menjelaskan pameran ini memungkinkan pengunjung memahami bagaimana peran potret telah berkembang dalam membangun identitas dan warisan.
Puncak dari pameran ini adalah serangkaian potret ‘bunmu’ yang mengacu pada militer era Joseon. Potret-potret ini awalnya ditugaskan pada tahun 1728 oleh Raja Yeongjo sebagai hadian untuk memadamkan pemberontakan bersenjata yang mengancam rezim muda.
Terdapat delapan draf yang akan dipersembahkan dalam pameran dan merupakan karya pengasuh asli yang diaktifkan kembali pada tahun 1751. Potret pejabat bunmu yang masih hidup pada tahun tersebut, sangat kontras dengan para pejabat yang sudah meninggal karena mereka hanya bisa digambar berdasarkan potret awal tahun 1728.
Potret-potret ini merupakan karya berharga dalam sejarah Korea karena menunjukkan potret resmi Korea di bawah pengaruh Konfusianisme serta mencerminkan individu dengan ekspresi wajah yang sangat rinci.
Terdapat karya seni kontemporer terkenal buatan Yun Suk Nam dan Suh Do Ho. Karya Suh yang berjudul High School Uni-Face: Boy dan High School Uni-Face: Girl merupakan potret siswa yang diambil dari buku tahunan sebelum aturan seragam dilonggarkan.
Dua siswa dalam cetakan foto itu tampak seperti penampilan standar siswa pada umumnya di tahun itu. Suh bertujuan mengekspresikan tekanan konformitas dalam sistem pendidikan Korea.
Pelukis Yun Suk Nam telah hadir secara formatif di dunia seni Korea sejak tahun 80-an yang menciptakan karya untuk mendukung hak-hak perempuan. Dengan imajinasinya, Yun melukis potret aktivis perempuan dalam sejarah Korea yang telah lama diabaikan oleh sejarawan dan tidak meninggalkan potret resmi.
Yun menggambarkan potret penyair wanita abad ke-16 Heo Nanseolheon (1563-1589) dan Yi Mae Chang (1573-1610) yang menciptakan kekuatan batin para wanita yang tidak lagi terlupakan.
Pameran ini disertai dengan katalog yang diterbitkan oleh Museum Seni Asia yang menampilkan penelitian dan esai asli dari Hyonjeong Kim Han, Soomi Lee, Kyungku Lee, dan Robyn Asleson. Sementara katalog softcover dapat dipesan secara online melalui toko online museum.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR