Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Jika berbicara kopi, sebagian orang akan langsung menyebut gayo sebagai salah satu penghasil bijih kopi terbaik. Popularitasnya semakin meningkat seiring tren kedai kopi yang bermuncul di tanah air.
Namun pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 silam menghantam hampir semua pengelola kedai kopi. Selain berdampak pada usahanya, wabah ini juga menghalang para anak rantau yang ingin pulang ke kampung halaman.
M. Iqbal Arwin, pemilik Kopi Hanasaka, kedai kopi di daerah Cipete, merasakan betul tantangan tersebut. Sempat alami penurunan pelanggan, Hanasaka masih mampu bertahan sampai detik ini.
Berkesempatan berbincang santai di #NgobrasDream Senin, 4 Januari 2021. Iqbal menceritakan tentang sulitnya mendapatkan bahan kopi dari Aceh karena proses pengiriman yang terhambat di masa pandemi.
" Biasanya paling lama seminggu, kali ini bisa 10-14 hari untuk proses pengiriman saja," ujar M. Iqbal.
Mengambil nama yang sepintas terdengar seperti Bahasa Jepang, Iqbal sebetulnya menggunakan brand kedai kopinya dari gabungan dari dua suku kata Aceh yaitu ‘Hana’ dan ‘Saka’.
Hana berarti tanpa sedangkan saka yang memiliki arti gula. Hanasaka dengan kata lain adalah berarti ‘tanpa gula’.
Bagi orang Aceh, M Iqbal menuturkan, jika mendengar nama Hanasaka pasti akan langsung paham, inilah yang menjadikan Hanasaka basecamp bagi anak rantau dari Aceh di Ibukota.
Tidak hanya menjadi tempat kumpul, momen Lebaran 2020 juga dijadikan ajang bagi Hanasaka menggelar open house untuk anak rantau yang tidak bisa pulang ke Aceh karena pandemi COVID-19.
Selain menjadi tempat ngumpul anak Aceh, Hanasaka juga memiliki beragam varian kopi yang tidak kalah nikmat.
Ingin tahu cerita tentang ‘Obati Kerinduan Tanah Aceh dengan Ngopi di Hanasaka’? Yuk tonton siaran ulang live ngobras dreamcoid bareng Iqbal Arwin di sini.
View this post on Instagram
Dream - Brand lokal Indonesia tampak bisa bersaing dengan merek luar negeri, khususnya di bidang fashion.
Nggak sedikit brand fashion lokal bertebaran dan mulai menampakkan giginya. Memang, untuk sampai tahap itu, perjalanan tak semudah membalikkan telapak tangan.
Hetty Awi adalah salah satu anak bangsa yang memiliki bisnis fashion atau clothing line yang mampu menjajarkan brand miliknya dengan brand fashion luar negeri.
Brand lokal yang dimaksud itu adalah 3Mongkis.
Berawal dari membuka bisnisnya tujuh tahun lalu di Mangga Dua, Jakarta Pusat, kini 3Mongkis sudah memiliki toko di Mall Plaza Indonesia, Summarecon Mall Serpong, Puri Indah Mall, Mal Kelapa Gading, Goods Dept, Seibu Grand Indonesia, dan SOGO Kota Kasablanka.
Lewat #NgobrasDream Rabu, 30 Desember 2020 kemarin, Hetty mengatakan bahwa membuka bisnis fashion sudah jadi impiannya sejak kecil karena melihat keluarganya yang juga terjun di dunia fashion.
© © Instagram.com/3mongkis
Sempat dipandang sebelah mata oleh sebagian mal di Jakarta, Hetty tak pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya. Lalu, bagaimana Hetty dan 3Mongkis bertahan di tengah pandemi?
Simak obrolan lengkap kami di sini. Tonton dari awal sampai akhir, ya.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib