Foto: Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Switzerland atau yang biasa disebut Swiss memiliki kota-kota yang mengedepankan sisi budaya lewat bangunan dan keindahan alam. Sebut saja bangunan kastil dari abad pertengahan yang menjulang, pegunungan yang tertutup gletser, dan satu pemandangan Alpen yang sangat indah.
Kamu bisa menjadikan Swiss sebagai destinasi liburan selanjutnya bareng keluarga. Namun sebelum melakukan perjalanan di Swiss, kamu perlu menyiapkan berkas-berkas penting, seperti visa sebagai tanda masuk.
Bagi pengunjung dari negara Schengen (Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss) tidak ada batasan waktu untuk tinggal di Swiss.
Di samping negara-negara Schengen, visa saat ini tidak diperlukan jika kamu memegang paspor dari Inggris, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, atau Selandia Baru, baik berkunjung sebagai turis atau urusan bisnis.
Sedangkan warga negara Uni Eropa lainnya yang di luar wilayah Schengen, dapat memasuki Swiss tanpa visa. Masa inap maksimal 90 hari dalam periode 180 hari berlaku.
Jika kamu adalah warga negara non-Uni Eropa, termasuk Indonesia, maka memerlukan paspor atau kartu identitas Uni Eropa dan visa untuk melewati bea cukai.
Semua wisatawan dari negara non-Uni Eropa harus membawa paspor yang masih berlaku setidaknya tiga bulan setelah tanggal keberangkatan yang direncanakan dari Swiss dan dikeluarkan dalam sepuluh tahun terakhir.
Penting dilakukan saat kamu sudah berada di Swiss, adalah membawa paspormu setiap saat. Karena warga lokal Swiss diharuskan untuk selalu membawa ID ke setiap tempat, jadi untuk kamu yang bukan warga negara sana bisa membawa paspor sebagai kartu identitas.
Kamu bisa mengajukan di konsulat Swiss terdekat. Dokumen yang perlu dibawa adalah dua foto ukuran paspor terbaru dan dokumen perjalanan (paspor) yang masih berlaku dengan masa berlaku minimal tiga bulan lebih lama dari visa yang diminta.
Tiap konsulat di beberapa negara berbeda-beda, ada yang meminta tiket penerbangan dan bukti bahwa kamu memiliki asuransi kesehatan penuh sebagai syarat membuat visa.
Tak cuma itu saja, kamu juga akan diminta membawa bukti status sipil, rincian akomodasi, dan dokumen perjalanan untuk tujuan wisata.
Biaya visa Schengen €80 setara Rp1,3 jutaan untuk dewasa dan €40 setara Rp650 ribuan untuk anak-anak (usia 6-12; tidak ada biaya untuk anak di bawah 6 tahun).
Tidak perlu, karena wisatawan saat ini tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 saat tiba di Swiss.
Masker juga sudah tidak wajib saat berada di ruangan terbuka, tetapi disarankan di dalam ruangan yang ramai dan di transportasi umum tetap memakai masker.
Jadi, kapan rencana liburan ke Swiss kamu realisasikan?
Sumber: Lonelyplanet.com, Laporan: Rena Safira
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online