Sandiaga Uno: Kebijakan WFH Tak Batasi Kunjungan Wisatawan

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 22 Agustus 2023 15:46
Sandiaga Uno: Kebijakan WFH Tak Batasi Kunjungan Wisatawan
Sandiaga menjelaskan, polusi udara di Jakarta memperlihatkan kualitas yang kian memburuk. Alasannya bisa berbagai faktor, salah satunya dari kendaraan bermotor.

Dream - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menegaskan, penerapan work from home (WFH) dalam upaya penanggulangan polusi udara di Jakarta bukan berarti pembatasan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata.

" Masyarakat tetap bebas melakukan kegiatan di luar rumah," kata Sandiaga di Jakarta, Senin 21 Agustus 2023.

Menurutnya, kebijakan WFH sebagai upaya membatasi penggunaan kendaraan pribadi bagi para pekerja dan meningkatkan penggunaan transportasi publik. Dengan harapan indeks polusi udara di Jakarta bisa ditekan dan menurun.

 

1 dari 8 halaman

“ Namun kita harapkan lebih memilih menggunakan kendaraan umum atau mungkin kendaraan listrik, karena di Ancol misalnya bisa parkir gratis masuk kalau menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.

Sandiaga mengungkapkan ada beberapa destinasi di Jakarta yang mendukung penuh penggunaan transportasi ramah lingkungan di dalam area destinasi seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol.

Sandiaga menjelaskan, polusi udara di Jakarta memperlihatkan kualitas yang kian memburuk. Alasannya bisa berbagai faktor, salah satunya dari kendaraan bermotor.

“ Salah satunya karena emisi kendaraan bermotor, diperuntukkan juga pegawai Kemenparekraf menggunakan transportasi umum” ujarnya.

Ia juga terus mendorong berbagai pihak untuk menyediakan ruang terbuka hijau, serta penggunaan sumber energi ramah lingkungan.

Laporan: Bintang Alfan

2 dari 8 halaman

WFH PNS Tak Pengaruhi Polusi Udara DKI Jakarta

Dream - Persoalan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya masih ramai menjadi perbincangan. Isu ini ditanggapi sejumlah pejabat pemerintah dengan menekankan perubahan pada perilaku masyarakat.

Salah satunya dengan menerapkan aturan work from home (WFH) untuk 50 persen ASN di DKI Jakarta. Kebijakan ini dipercaya dapat mengurangi jumlah polusi di ibu kota.

Meski begitu, aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, menilai kebijaka WFH tidak berpengaruh terhadap kualitas udara atau polusi di Jakarta.

3 dari 8 halaman

Berdasarkan data pada 17 Agustus lalu, tingkat polusi udara di Jakarta dan sekitarnya justru turun, sehingga kualitas udaranya terdeteksi sangat baik.

" Polusi udara turun pas 17-an kok bisa? Mari kita lihat pakai data. Saat 17-an di sore hari sekitar pukul 16.00, Jakarta dan Bodetabek pada pemantau udara kami menunjukkan udara kuning bahkan ada yang hijau," kata Co-founder Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski, dalam postingan di akun Instagram-nya @piotrjkt.

Piotr mendeteksi bahwa beberapa jam sebelumnya pada tanggal 17 Agustus atau pada siang hari, polusi udara tinggi. Kualitas udara di aplikasi Nafas Indonesia masih merah terlebih di daerah Serpong.

4 dari 8 halaman

" Beberapa jam sebelumnya, polusi udaranya di kanan kiri Jakarta atau Bodetabek merah semua masuknya sampai 127 P.M 2,5 di Serpong," katanya.

Menurut Poitr, penyebab utama penurunan polusi pada Hari Kemerdekaan adalah karena arah angin.

Dia menunjukkan grafik data polusi udara dari 16 hingga 19 Agustus 2023 yang turun drastis pada 17 Agustus mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

Sementara itu, di waktu yang sama, kecepatan angin naik hampir 300 persen. Itu pun jalannya hanya beberapa jam, karena sesudah anginnya turun, polusinya sudah mulai naik.

5 dari 8 halaman

" Jadi sayangnya bukan liburan atau WFH yang pengaruh pada polusi udara, tapi angin," ujar Piotr.

Untuk wilayah Serpong yang terdeteksi kerap mengalami kualitas udara buruk, Piotr menduga beberapa penyebab. Yaitu, industri, pembakaran sampah, konstruksi hingga lintas batas dari luar daerah.

" Saran kita adalah untuk menjalankan investigasi lebih lanjut disitu," katanya.

6 dari 8 halaman

Kebijakan WFH bagi Kualitas Udara

50 persen ASN di Jakarta mulai menjalani WFH pada Senin, 21 Agustus 2023. Dampaknya pun mulai terlihat dengan turunnya peringkat Jakarta menjadi nomor 3 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Meskipun pada Selasa, 22 Agustus 2023, udara Jakarta tetap pada kategori tidak sehat. Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara IQAir.

Dari 110 negara, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 165 US Air Quality Index (AQI US).

Data itu tercatat pada pukul 09.15 WIB pagi ini. Polutan utama berukuran PM2.5 dengan konsentrasi 83.5 µg/m³.

7 dari 8 halaman

" Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 16.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dalam laman iqair.com.

Kuwait City, Kuwait menduduki peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk 170 AQI US (tidak sehat). Baghdad, Iraq ada di posisi dua dengan angka 166 AQI US.

Kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk melindungi diri dari polusi. Direkomendasikan juga untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan, serta menyalakan pemurni udara apabila ada di dalam ruangan.

Selain itu, masyarakat di kota terpolutan juga dianjurkan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan minimalisir aktivitas di luar ruangan.

Beri Komentar