Terkuak! Misteri 'Batu Berdarah' di Maluku

Reporter : Puri Yuanita
Jumat, 27 Oktober 2017 14:15
Terkuak! Misteri 'Batu Berdarah' di Maluku
Sekilas hanya berupa batu biasa, tapi mengapa namanya agak mengerikan ya? Ya, dinamakan batu berdarah karena batu ini memang "berdarah". Tapi.....

Dream - Pulau Banda atau Kepulauan Banda merupakan suatu daerah di Maluku yang kaya akan sejarah, budaya serta keindahan alam. Itulah kenapa saat ini Banda menjadi salah satu destinasi di Indonesia yang begitu difavoritkan wisatawan. Tak cuma wisatawan lokal, tapi juga mancanegara.

Berkunjung ke pulau satu ini, kamu akan dihadapkan dengan deretan panorama pantai yang super indah. Di samping itu, ada segudang obyek wisata sejarah yang sayang jika dilewatkan.

Salah satunya, Blood Stone atau Batu 'Berdarah' yang ada di Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Maluku. Terletak di Desa Lonthoir, obyek wisata satu ini berupa batu hitam besar yang berukuran sekitar 1,5 meter.

Sekilas hanya berupa batu biasa, tapi mengapa namanya agak mengerikan ya? Ya, dinamakan batu berdarah karena batu ini memang " berdarah" .

Eiittss, tapi jangan salah kira dulu. Di batu tersebut memang ada darah, namun darah itu merupakan darah penduduk lokal dan Belanda yang dulu pernah membuat perjanjian di wilayah Banda.

Karena zaman dulu belum ada kertas, jadi penduduk setempat dan Belanda membuat kesepakatan dengan cara meneteskan darah bersama-sama di atas batu.

Kesepakatan yang dibuat oleh penduduk lokal dan Belanda sendiri berkaitan dengan rempah-rempah. Pasalnya, dulu Banda dikenal sebagai salah satu sumber rempah-rempah di dunia. Sampai akhirnya Belanda datang dan tertarik dengan kekayaan rempah yang dimiliki pulau ini.

Demi menjaga tanah mereka dari koloni, penduduk lokal pun menggagas dibuatnya perjanjian dengan Belanda yang mencakup 3 hal. Yakni, pertama Belanda boleh berdagang di Banda. Kedua, Belanda tidak boleh memiliki tanah di Banda. Terakhir, mereka tidak boleh mengganggu kepercayaan dan agama penduduk lokal.

Nah, sampai saat ini Batu 'Berdarah' masih bisa kamu saksikan di Banda, Maluku. Meski dilindungi pagar, kamu tetap bisa melihat dari dekat dan memotretnya.

(Berbagai sumber)

 

Beri Komentar