Rita Jitendra (The Telegraph India)
Dream - Sebagian pemirsa televisi di India geger pada awal pekan ini. Sebab, pada sebuah tayangan siaran langsung, seorang profesor kondang yang diundang pada talkshow di televisi Doordarshan, Rita Jitendra, meninggal dunia.
Menurut laman The Telegraph India, peristiwa itu terjadi pada Senin lalu. Kala itu Rita yang berusia 81 tahun diundang untuk menjadi narasumber acara pagi. Legenda televisi setempat itu berkisah tentang perjalanan hidupnya selama ini.
“ Dia memberi tahu kami beberapa hal menarik tentang kehidupannya dan tampak benar-benar normal,” kata pembawa acara, Zahid Mukhtar.
Namun di tengah perbincangan, Rita mendadak berhenti. Dia mulai cegukan. Sehingga acara itu dihentikan. “ Kami harus memotong wawancara (dan beralih ke) sebuah film dokumenter untuk merawatnya dan membawanya ke rumah sakit.”
Namun nahas. Nyawa Rita tak bisa diselamatkan. Saat tiba di rumah sakit di kawasan Srinagar, dokter menyatakan bahwa Rita telah meninggal dunia. Dia dinyatakan meninggal setelah terkena serangan jantung.
Menurut Mukhtar, sosok Rita memang sangat dekat dengan televisi. “ Kata-kata terakhirnya adalah tentang bagaimana dia mulai melakukan drama.”
Hafiza Muzaffar, pemilik rumah yang ditinggali Rita di Srinagar, mengatakan bahwa ketika diantar ke studio untuk wawancara, perempuan itu mengatakan kepada pejabat Doordarshan bahwa dia menginginkan kematiannya seperti mantan Presiden A.P.J. Abdul Kalam.
“ Dia memberitahunya bahwa Dr Kalam meninggal saat bekerja. Begitulah cara dia menemui ajalnya juga. Dia mengembuskan nafas terakhirnya di studio itu,” ujar Muzaffar.
Kalam, yang disebut oleh Rita itu, memang meninggal saat memberikan ceramah di Indian Institute of Management, Shillong. Kala itu Kalam pingsan dan meninggal karena serangan jantung pada 27 Juli 2015, saat berusia 83 tahun.
“ Setiap kali dia datang ke Srinagar dia tinggal bersama kami. Dia seperti ibuku,” kata Muzaffar.
“ Kami membawanya ke Gulmarg kemarin dan bersenang-senang. Dini hari ini, aku menyajikan tehnya sebelum pergi ke studio Doordarshan, itu adalah pertemuan terakhir kami,” lanjut Muzaffar.
Selama ini, Rita memang terlibat dalam beberapa acara. Termasuk melakukan wawancara dengan Doordarshan dan Radio Kashmir.
Rita bekerja untuk dua lembaga penyiaran di Jammu dan Kashmir. Setelah pensiun sebagai penyiar, dia menduduki sejumlah jabatan. Dia juga menjadi profesor Bahasa Sanskerta dan menulis buku, termasuk drama
“ Sepanjang hidup, dia tetap sibuk dengan pekerjaannya dan kecintaannya pada televisi dan radio sangat legendaris," kata Muzaffar.
Advertisement
Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah

Dukung Tren Lari Marathon, Wamenpora Berharap Semangat Olahraga Terbangun Sejak Dini

Perjuangan Syiar Ustaz Muda di Pulau Minoritas Muslim Samosir

Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?



Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah

Kemang Raya Masuk Daftar 31 Jalan Terkeren di Dunia 2025 versi Time Out, Begini Alasannya

Jisoo BLACKPINK Pamer Rambut Bondol Berponi, Tampil Edgy dan Bikin Heboh Warganet