Ayah Bermaksud Menangkap Tubuh Anak Yang Lompat Dari Lantai 25, Dua-duanya Tewas. (Foto: Sing Tao Daily/NetEase)
Dream - Seorang gadis remaja mencoba bunuh diri dengan melompat dari atap gedung 25 lantai di Lu Country, Provinsi Sichuan, China.
Dia jatuh di atas ayahnya yang sedang menunggu di bawah untuk menyelamatkan nyawa putrinya itu. Sayangnya, dua-duanya tewas di lokasi kejadian.
Menurut Sing Tao Daily, kejadian bermula dari pertengkaran antara ayah dan anak tersebut.
Remaja yang identitasnya dirahasiakan itu menolak untuk mengikuti kelas piano yang diadakan di lantai dasar gedung yang sama.
Tidak disangka, putrinya memutuskan untuk bunuh diri karena sudah tidak tahan dipaksa les piano saban hari. Dia pun naik ke atap gedung berlantai 25 untuk bunuh diri.
Sementara itu, warga yang berkerumun di bawah diminta untuk segera menyingkir. Namun, ketika gadis itu melompat, salah satu warga malah berusaha menyambut tubuhnya.
Warga tersebut ternyata ayah dari gadis yang bunuh diri itu. Dia bahkan mengembangkan kedua tangannya untuk menangkap putrinya itu.
Malangnya, dampak dari gadis yang melompat dari tempat tinggi ini malah membuat dua-duanya meninggal di tempat kejadian.
Video kejadian tersebut direkam oleh orang-orang yang berada di bawah. Namun pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk berhenti membagikan video tersebut.
Sumber: World of Buzz
Dream - Kisah ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan pernah mengucilkan keluarga maupun pasien Covid-19.
Di India, seorang istri dan dua anak pasien Covid-19 --yang meninggal dunia-- nekat bunuh diri karena merasa dikucilkan oleh kerabat dan masyarakat sekitarnya.
Kisah yang menyayat hati itu terjadi di wilayah Rajahmundry, Andhra Pradesh. Mereka adalah Snuneetha (50), Phanikumar (25), dan Lakshmi Aparna (23).
Ibu dan dua anaknya itu terjun dari jembatan ke Sungai Godavari pada Rabu yang lalu. Menurut polisi, kisah tragis itu terjadi setelah kematian Narasaiah.
Pria 52 tahun itu meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19, empat hari sebelum istri dan kedua anaknya bunuh diri. Keluarga ini merasa terhina karena dikucilkan dan tidak ada penghiburan atas kepergian Nasaraiah.
Polisi yang mengevakuasi ketiga jenazah menemukan catatan di dalam mobil yang digunakan Snuneetha dan kedua anaknya pergi ke jembatan itu.
Dalam catatan itu, Snuneetha dan kedua anaknya merasa menjadi korban stigma sosial sebagai keluarga korban Covid-19 sehingga memutuskan untuk bunuh diri.
Sumber: Indiatoday.in
Advertisement
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025