Ilustrasi (Foto: Muslimahcorner.com)
Dream - Jin dan setan dapat menjelma menjadi makhluk lain sehingga bisa dilihat, didengar atau diraba oleh manusia.
Namun, pada dasarnya, seperti dijelaskan dalam Alquran, setan memiliki penampakan yang sangat buruk. Kepala setan digambarkan seperti mayang dari pohon yang keluar dari dasar neraka.
" Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan." (QS. Ash Shaffaat: 64-65).
Setan juga digambarkan memiliki dua tanduk. Seperti diriwayatkan hadits Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda, " Janganlah kalian melaksanakan salat saat matahari terbit dan saat tenggelam karena waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk setan." (HR. Muslim no. 828).
Nah, dalam Islam ada 2 cara yang harus dilakukan manusia saat menghadapi setan. Berikut ulasannya.
1. Menghadapi setan yang bermaksud jahat
Setan bisa bermaksud jahat ingin membunuh atau membakar manusia.
Abu Tayah meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Abdurrahman bin Janbasy, " Apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika setan hampir saja membunuh beliau."
Kemudian Abdurrahman menceritakan, " Suatu ketika datang beberapa setan dari berbagai lembah untuk menyakiti Rasulullah SAW. Mereka turun dari beberapa pegunungan dan di antara mereka ada salah satu yang membawa obor dengan api menyala-nyala. Dia ingin membakar Rasulullah SAW. Beliau pun merasa takut. Kemudian datang Jibril AS dan mengajarkan,
" Hai Muhammad, ucapkan!" kata Jibril.
" Apa yang harus kuucapkan?" tanya Nabi SAW.
Tegas Jibril, " Ucapkan,
" Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan dilewati oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar darinya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu malam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih."
Seketika itu, api yang dibawa setan tadi langsung padam dan mereka pun pergi. (HR. Ahmad 3/419 dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni no. 637, Majma’uz Zawa’id 10/127 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Sekarang ini, batas usia menikah seseorang semakin tinggi. Bahkan banyak orang yang menikah pada umur lebih dari 30 tahun atau 40 tahun.
Mereka menunda pernikahan karena berbagai alasan. Tapi secara tidak sadar, hal ini merupakan jebakan jin agar kita jauh dari sunnah Rasulullah.
Ibnu Taimiyah dalam kitabnya 'An-Nubuwwaat' menjelaskan, terkadang jin bisa jatuh cinta juga pada manusia layaknya manusia yang mencintai manusia lainnya, seperti laki-laki yang cinta pada seorang perempuan, begitu juga sebaliknya.
Karena perasaan cintanya itu, mereka juga bisa merasakan cemburu. Bahkan ia melakukan segala hal untuk mendukung kecemburuannya itu.
Apabila orang yang dicintai sedang bersama perempuan atau laki-laki lain, maka sifat cemburunya akan muncul.
Lalu bagaimana kita bisa melihat tanda-tanda orang yang sedang dicintai oleh Jin?
1. Sering mimpi basah (jima’) tanpa alasan.
2. Mimpi seolah akan dilamar dan dipaksa sekelompok orang untuk menikah.
3. Merasakan bayangan yang sama di sisi tempat tidur.
4. Enggan menikah.
5. Merasakan jika di sampingnya ada bayangan seseorang yang tidur dan berbaring, biasanya ketika akan tidur.
6. Setelah berhubungan dengan istri atau suaminya, ia merasa sedih dan dadanya sempit karena merasa tak ada gairah.
7. Bila menikah, merasa tidak nyaman ketika bermesraan dengan pasangan.
8. Tidak memiliki keinginan secara alami untuk berhubungan dengan pasangannya. Biasanya orang seperti ini akan melakukan hubungan karena terpaksa dan hanya melakukan kewajiban saja.
9. Tidak tertarik kepada lawan jenis.
10. Dorongan kuat untuk selalu melakukan masturbasi.
Apabila terdapat satu atau beberapa tanda di dalam diri kita, maka segeralah bertaubat dan meminta perlindungan kepada Allah.
Dream - Berzina adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Bahkan bagi umat muslim yang melakukannya wajib dikenakan hukum rajam. Dan kalau pun pelakunya ingin bertobat, tak bisa sembarangan. Ada tata cara khusus bagi para pezina untuk bertobat agar tobat mereka diterima Allah SWT.
Lantas, bagaimana bagi mereka yang sudah berkali-kali berzina namun pada akhirnya ingin bertobat dan memulai kehidupan rumah tangga yang sakinah? Berikut ulasannya.
Tidak boleh bagi laki-laki pezina menikah dengan wanita pezina sebelum mereka bertobat. Berdasarkan firman Allah SWT.
" Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin." (QS. An-Nur: 3)
Ulama kalangan Mazhab Hambali berpendapat bahwa pernikahan wanita pezina yang belum bertobat tidak sah. Mereka tidak menjadikan tobatnya pezina laki-laki sebagai syarat sahnya pernikahan. (Al-Inshaf, 8/132, Kasyaful Qana, 5/83).
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Dalam pandangan Islam, zina merupakan salah satu dosa besar. Bahkan bagi para pelakunya diperlukan cara khusus untuk bertobat dari perbuatan ini agar dosa mereka diampuni Allah SWT.
Bagi para perempuan yang telah terlanjur melakukan dosa zina, ada tata cara tertentu yang harus mereka lakukan untuk bertobat.
Hasan bin Ali menceritakan, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir, dari Abu Qilabah, dari Abu Al-Muhalib, dari Imran bin Hushain, Ia berkata bahwa seorang perempuan dari Suku Juhainah mengaku kepada Rasulullah SAW. Dirinya telah melakukan perbuatan zina.
Ia juga berkata, " sekarang aku sedang hamil" . Lalu Rasulullah SAW memanggil walinya dan bersabda, " Bersikap baiklah terhadapnya dan apabila ia telah melahirkan kandungannya, maka beritahukan kepadaku" .
Setelah perempuan tersebut melahirkan kandungannya dan walinya memberitahukan hal itu kepada Rasulullah SAW, beliau segera memerintahkan agar perempuan itu diikat dengan kainnya. Lalu, beliau memerintahkan agar ia dirajam.
Kemudian, Rasul menyalatkan jenazahnya. Saat itu, Umar bin Khattab bertanya, " Wahai Rasulullah, engkau merajamnya lalu menyalatkannya?"
Beliau bersabda, " Ia telah bertaubat dengan taubat yang benar, yang jikalau taubatnya tersebut dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, niscaya akan mencukupi. Apakah kamu mengetahui ada orang yang lebih baik dari perempuan ini yang merelakan dirinya untuk Allah?" (HR Muslim dan Ibnu Majah)
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN