Perjuangan Beribadah di Raudhah

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 10 Agustus 2017 17:15
Perjuangan Beribadah di Raudhah
Kebanyakan jemaah tidak tahu mana bagian Masjid Nabawi yang termasuk Raudhah.

Dream - Raudhah merupakan tempat yang mustajab untuk ibadah. Setiap doa yang dimunajatkan di Raudhah mendapat jaminan makbul atau terkabul.

Alhasil, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk bisa beribadah di Raudhah. Tetapi, untuk bisa sholat, baca Alquran, maupun bermunajat di Rhaudah bukan perkara mudah.

Butuh perjuangan untuk bisa berdiam di tempat suci yang dulu menjadi lokasi Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah. Sebabnya, luas Raudhah yang hanya seukurun 22x15 meter tidak sebanding dengan luas Masjid Nabawi.

Antrean jemaah dari pintu utama Babussalam menuju Raudhah menjadi pemandangan umum di Masjid Nawabi setiap hari. Mereka berdesakan agar bisa masuk ke dalam Raudhah.

Di sana, para jemaah beribadah dengan dua tujuan. Tujuan pertama, ada jemaah yang ingin mengunjungi makam Rasulullah meskipun hanya melewatinya. Tujuan kedua, tidak lain dari beribadah di dalam Raudhah.

Banyak jemaah ternyata tidak tahu mana yang disebut Raudhah meski sudah berada di dalam Masjid Nabawi. Kebanyakan dari mereka tidak tahu ciri-ciri Raudhah.

Dikutip dari haji.kemenag.go.id, Raudhah bisa dikenali dari warna karpet. Bila karpet berwarna hijau, maka itu adalah Raudhah, sementara ruangan dengan karpet merah merupakan bagian dari Masjid Nabawi.

Selain itu, Raudhah dikelilingi dengan pagar tidak permanen. Pagar itu berbentuk kain tebal yang dapat dipasang dan digulung.

Salah satu jemaah haji Indonesia asal embarkasi Solo, Minhajun, mengaku untuk bisa masuk ke Raudhah sangatlah sulit. Apalagi saat Madinah sedang ramai jemaah haji seperti hari-hari belakangan.

" Saya harus berangkat dari hotel pukul 01.30 WAS agar dapat masuk ke Raudhah. Padahal, beberapa hari yang lalu saya masih bisa masuk setelah sholat Subuh," kata Minhajun.

Minhajun mengaku bersyukur bisa beribadah di dalam Raudhah. Dia bahkan mengalami beribadah dalam waktu cukup panjang di tempat suci itu, mulai akhir Subuh hingga menjelang Dhuha.

" Alhamdullillah, saya sudah bisa beribadah di Raudhah bersama para jemaah. Awalnya saya lebih lama di dalam sampai waktu Dhuha, sekarang sudah dibatasi paling lama 30 menit berada di Raudhah," ucap Minhajun. (ism)

Beri Komentar