Doa sebelum Adzan dan setelahnya Beserta Syarat-syarat Sah Adzan yang Penting Diketahui

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 6 Mei 2022 20:00
Doa sebelum Adzan dan setelahnya Beserta Syarat-syarat Sah Adzan yang Penting Diketahui
Doa sebelum adzan adalah memohon pertolongan pada Allah SWT dan memuji Nabi Muhammad saw.

Dream – Adzan menjadi pertanda bagi umat Islam bahwa waktu sholat telah tiba. Jika adzan sudah berkumandang, umat Islam dianjurkan agar berhenti dari segala aktivitas yang dilakukannya dan segera bersiap untuk menunaikan ibadah sholat. Baik itu dengan sholat berjamaah di masjid maupun di rumah.

Agama Islam mengajarkan kepada umatnya agar segala sesuatu didahului dan diakhiri dengan doa. Tak terkecuali ketika hendak mengumandangkan adzan dan setelah adzan. Doa sebelum adzan sebaiknya dibaca dengan tujuan memohon pertolongan pada Allah SWT dan memuji Nabi Muhammad saw.

Sedangkan doa sesudah adzan juga disunahkan untuk membacanya. Bahkan doa ini sebagian besar umat Islam sudah hafal karena kerap kali ditayangkan di televisi, terutama setelah mengumandangkan adzan maghrib.

Nah, berikut adalah bacaan doa sebelum adzan dan sesudahnya yang penting diketahui sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui merdeka.com dan nu.or.id.

1 dari 2 halaman

Syarat Sah Adzan

Syarat Sah Adzan

Sebelum membahas tentang bacaan doa sebelum adzan dan setelah adzan, alangkah lebih baik jika sahabat Dream mengetahui terlebih dahulu apa saja syarat sah adzan. Dalam kitab Al-Fiqhul Manhaji ala Madzhabil Imamin Syafi’I oleh Musthafa Al-Khin dan Musthafa Al-Bugha, hukum adzan adalah sunah. Dan berikut ini adalah beberapa syarat sah adzan yang dikutip dari nu.or.id:

Muslim

Syarat sah adzan yang pertama adalah Muslim. Sehingga tidaklah menjadi sah jika adzan tersebut dikumandangkan oleh orang yang bukan Muslim dikarenakan tidak memiliki keahlian tentang ibadah, terutama mengenai sholat.

Tamyiz

Syarat yang kedua adalah tamyiz atau kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Golongan orang yang tidak termasuk tamyiz ini adalah anak bayi. Di mana anak bayi tidak memiliki pengetahuan tentang ibadah dan waktu sholat.

Laki-laki

Syarat yang ketiga adalah laki-laki. Jika jamaahnya adalah laki-laki, maka adzannya tidak sah jika dilakukan oleh perempuan. Hal ini sama halnya jika perempuan menjadi imam sholat berjamaah yang makmumnya adalah laki-laki.

Tertib

Syarat yang keempat adalah tertib. Tertib di sini maksudnya adalah berurutan dalam membaca setiap kalimat adzan. Jadi, tidak boleh jika adzan dikumandangkan secara tidak berurutan.

Berturut-turut

Syarat yang kelima adalah berturut-turut serta tidak ada waktu yang menjadi pemisah dalam waktu lama antara kalimat yang satu dengan kalimat yang selanjutnya.

Suara yang Keras

Syarat yang keenam adalah mengumandangkan adzan dengan suara yang keras. Jadi, dalam mengumandangkan adzan tidak boleh menggunakan suara yang lirih atau berbisik.

Hal tersebut dijelaskan dalam hadis berikut:

فَارْفَعْصَوْتَكَبِالنِّدَاء،فَإِنَّهُلَايَسْمَعُمَدَىصَوْتِالْمُؤَذِّنِجِنٌّوَلَاإِنْسٌوَلَاشَيْءٌإِلَّاشَهِدَلَهُيَوْمَالْقِيَامَةِ

Artinya: Keraskan suaramu saat adzan. Karena sesungguhnya tidak ada manusia, jin atau suatu hal lain yang mendengar panjangnya suara muazin kecuali ia menjadi saksi bagi muazin tersebut di hari kiamat.”

Masuk Waktu Sholat

Syarat yang ketujuh adalah telah masuk waktu sholat. Jadi, tidak diperbolehkan mengumandangkan adzan sebelum masuknya waktu sholat. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim berikut:

إِذَاحَضَرَتْالصَّلَاةُفَلْيُأَذِّنْلَكُمْأَحَدُكُمْ

Artinya: Jika datang waktu shalat, maka azanlah salah satu dari kalian untuk kalian (mengerjakan shalat jamaah).”

2 dari 2 halaman

Bacaan Doa sebelum Adzan

 Bacaan Doa sebelum Adzan

سُبْحَانَ اللّـهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَاللّهُ اكْبَر, وَلآ حَوْلَ وَلآ قٌوّةَ اِلّا بِآللّهِ العَلِئىُّ العَظِيْمِ, اللهُمَّ صَلّ وسَلِمْ عَلى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ اللّهُ يَا كَرِيْمُ.

Subhaanallah walhamdulillah wala ilahaillah wallahuakbar, wala haulawala kuuwata illabillahiladhim, allahummasholli wasallim ‘ala sayyidina muhammadillahu ya kariim.

Artinya:Maha suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada tuhan selain Allah yang maha besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan dari Allah, ya Allah, limpahkan kasih sayang kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang pemurah."

Bacaan Doa setelah Adzan

اَللّٰهُمَّرَبَّهٰذِهِالدَّعْوَةِالتَّآمَّةِ،وَالصَّلاَةِالْقَآئِمَةِ،آتِمُحَمَّدَانِالْوَسِيْلَةَوَالْفَضِيْلَةَوَالشَّرَفَوَالدَّرَجَةَالْعَالِيَةَالرَّفِيْعَةَوَابْعَثْهُمَقَامًامَحْمُوْدَانِالَّذِىْوَعَدْتَهُاِنَّكَلاَتُخْلِفُالْمِيْعَادَيَآاَرْحَمَالرَّحِمِيْنَ

Allaahumma robba haadzihid da'watit taammati wash sholaatil qooimati aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal 'aaliyatar raofii'ata wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa'adtahu, innaka laa tukhliful mii'aada yaa arhamar roohimiina.

Artinya: “ Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna, dan salat yang tetap didirikan, karuniailah Nabi Muhammad tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji. Wahai Zat yang Maha Penyayang"

Itulah penjelasan tentang syarat sah adzan, bacaan doa sebelum adzan dan doa setelah adzan yang dianjurkan agar diamalkan. Perlu sahabat Dream ketahui juga bahwa waktu di antara adzan dan iqamah adalah waktu yang terbaik untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More