Ilustrasi
Dream - Sebagian orangtua menginginkan anak yang banyak dan berperilaku baik. Bila tiba saatnya meninggal, mereka mengharapkan anak-anak yang mengatur segala urusan pemakaman.
Tapi ada juga yang tak ingin anak banyak sebab khawatir menyusahkan dan 'tak berkualitas', padahal anak itu anugerah dan membawa rezeki.
Berikut sebuah kisah yang dibagikan Noorfazila Binti Abdul Rahman di laman Facebooknya saat menghadiri pemakaman kakek saudaranya.
" Semalam saya berkesempatan menghadiri acara pemakaman kakek saudara dari ayah di Taiping, Perak. Kami sampai tepat saat keranda jenazah sedang diusung ke Tanah Perkuburan. Kebetulan rumah almarhum tak jauh dari pemakaman jadi kerandanya dipikul oleh anak-anak dan cucu Ielakinya yang memang banyak.
Saya terpanggil untuk berbagi apa yang saya rasa dan saya lihat. Saya akui saya menangis semalam bukan karena terlalu sedih meratapi kepergiannya. Saya terharu melihat betapa beruntungnya almarhum dibandingkan saya dan kita semua. Almarhum punya enam orang anak lelaki dan empat orang anak perempuan. Jumlah yang cukup besar bagi orangtua zaman sekarang."
" Ada orang yang takut beranak banyak. Banyak sekali saya dengar konon biar anak sedikit, tapi berkualitas. Tapi apa yang saya saksikan semalam mengubah 360 derajat pemikiran saya sebelum ini.
Bayangkan! Bukan saja urusan memandikan, mengkafani, mengimami sholat jenazah, bahkan urusan menurunkan jenazah ayah mereka ke liang lahat serta talqin juga dilakukan oleh anak-anak almarhum sendiri.
Mereka seolah tahu peran masing-masing. Sementara sebagian anak dan cucu mengelola pemakaman, beberapa anak membacakan tahlil ketika jenazah ayah mereka dikebumikan.
Usai jenazah dikubur, anak yang bertahlil berhenti dan salah seorang anak mengambil alih membaca talqin. Bayangkan talqin dibaca dengan menyebut " Wahai ayahku.." . Keadaan berubah sedih bila kesemua 6 orang anak almarhum meneteskan air mata waktu bacaan doa dibacakan.
Saya dapat rasakan betapa bahagianya roh almarhum bila melihat semua urusan di akhir perjalanan hidupnya dilakukan oleh darah dagingnya."
" Benarlah jika anak dibesarkan dengan agama, segalanya berjalan sangat sempurna. Mereka tidak hanya sukses dari segi akademik tapi juga kepribadian dan ilmu agama. Betapa saya ingin dan harap semua yang membaca kisah ini juga ingin mengalami hal yang serupa.
Sekarang saya lebih mengerti kenapa Islam menyebut tiga amalan yang dibawa setelah mati selain sedekah, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat adalah doa anak yang saleh. Karena tiga hal inilah yang harus kita jadikan panduan dalam kehidupan sebagai seorang yang bergelar ayah dan ibu."
Sumber: ohbulan.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang