Hukum Suami Berbohong pada Istri dalam Islam Diperbolehkan dengan Syarat Ini

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 5 Januari 2022 17:00
Hukum Suami Berbohong pada Istri dalam Islam Diperbolehkan dengan Syarat Ini
Tidak semua bohong dilarang. Ada kondisi tertentu di mana berbohong itu diperbolehkan.

Dream – Salah satu perbuatan yang dilarang oleh Islam adalah berbohong atau berdusta, mengatakan sesuatu pada orang lain tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Berbohong dilarang karena ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi. Misalnya saja jika sampai orang lain menyadari bahwa dirinya dibohongi, maka hal ini bisa menimbulkan konflik hingga permusuhan dalam jangka panjang.

Bahkan larangan berbohong ini juga telah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat At-Taubah ayat 119 yang bunyinya sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُوااتَّقُوااللّٰهَوَكُوْنُوْامَعَالصّٰدِقِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119).

Jika berbicara tentang berbohong, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa dalam kondisi tertentu perbuatan ini diperbolehkan. Karena kembali lagi pada diri setiap orang yang memiliki alasan masing-masing ketika memutuskan untuk berbohong. Lalu, bagaimana dengan hukum suami berbohong pada istri dalam Islam?

Nah, inilah yang akan dibahas kali ini terkait hukum suami berbohong pada istri dalam Islam apakah diperbolehkan atau tidak. Berikut penjelasannya sebagaimana telah dirangkum oleh Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Bohong Menimbulkan Dampak Buruk

 

Bohong Menimbulkan Dampak Buruk

Berbohong menjadi suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam. Hal ini karena ada berbagai dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari berbohong. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan oleh yang berbohong saja, tetapi juga orang lain yang dibohongi.

Bagi orang yang berbohong, mereka akan merasa hidupnya tidak tenang karena ia sedang menyimpan sebuah kebenaran. Sedangkan orang yang dibohongi pastinya akan merasa sangat kecewa jika mengetahui bahwa ada yang disembunyikan di belakangnya.

Nah, dari perbuatan berbohong ini pun bisa memuncukan sikap saling membenci dengan orang lain. Sehingga rasa peduli, saling tolong-menolong, dan kebersamaan yang selama ini dijalin pun akan hilang begitu saja. Oleh karena itulah Islam melarang perbuatan berbohong.

Bahkan hal ini pun dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat Al-Isra ayat 36 yang bunyinya sebagai berikut:

وَلَاتَقْفُمَالَيْسَلَكَبِهٖعِلْمٌۗاِنَّالسَّمْعَوَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَكُلُّاُولٰۤىِٕكَكَانَعَنْهُمَسْـُٔوْلًا

Artinya: “ Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra: 36).

2 dari 3 halaman

Bohong yang Diperbolehkan

 

Ternyata berbohong tidak selamanya dilarang dalam Islam. Beberapa kondisi tertentu membolehkan manusia untuk bebrohong. Hal tersebut dijelaskan dalam suatu riwayat dari Al Imam Muslim berikut ini:

 

ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها

 

Artinya: “ Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsoh (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya.”

Berikut adalah beberapa hal yang diperbolehkan untuk berbohong seperti dikutip melalui Dalamislam.com:

Berbohong saat Bahaya

Dalam menjalani kehidupan ini kita tidak tahu bahwa di masa depan akan menemui hal yang membahayakan. Dalam upaya melindungi diri sendiri, maka berbohong ini diperbolehkan agar kita bisa selamat.

Misalnya saja dalam kondisi peperangan. Ketika kita berkata jujur dan hal tersebut justru merugikan, maka berbohong bisa menjadi jalan terbaik sebagai upaya menyelamatkan diri dan orang lain.

Mendamaikan Saudara

Ketika ada dua saudara yang sedang berkonflik dan kita menginginkan keduanya berdamai dengan cara berbohong, maka hal ini diperbolehkan. Karena jika dipertimbangkan kembali dan memutuskan untuk berkata jujur justru membuat masalah semakin besar, maka hal tersebut sebaiknya dihindari. Dalam hal ini tujuannya adalah menciptakan perdamaian tanpa harus mengobarkan konflik yang lebih besar lagi.

Berbohong untuk Menyenangkan Istri

Bohong yang diperbolehkan selanjutnya adalah untuk menyenangkan istri. Misalnya saja dengan mengatakan bahwa makanan yang dimasak oleh istri enak, padahal makanan tersebut terlalu asin. Nah, dalam hal ini sang suami bertujuan untuk membuat istrinya senang dan tidak merasa bersalah dengan apa yang sudah diperbuatnya.

3 dari 3 halaman

Hukum Suami Berbohong pada Istri dalam Islam

Hukum Suami Berbohong pada Istri dalam Islam

Seperti dikutip dari Muslim.or.id, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Atha bin Yasar sebagai berikut:

جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله : هل علي جناح أن أكذب على أهلي ؟ قال : لا ، فلا يحب الله الكذب قال : يا رسول الله استصلحها و أستطيب نفسها ! قال : لا جناح عليك “

Artinya: Ada seseorang yang datang menemui Nabi saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah aku berdosa jika aku berdusta kepada istriku?’”

Nabi saw pun menjawab: “ Tidak boleh, karena Allah ta’ala tidak menyukai dusta.”

Lalu orang itu pun bertanya lagi: “ Wahai Rasulullah, (dusta yang aku ucapkan itu karena) aku ingin berdamai dengan istriku dan aku ingin senangkan hatinya.”

Kemudian Nabi saw menjawab: “ Tidak ada dosa atasmu.” (HR. Al-Humaidi dalam Musnad no. 329. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam silsilah Ash-Shahihah no. 498).

Melalui hadis tersebut bisa diketahui bahwa hukum suami berbohong pada istri dalam Islam diperbolehkan dengan syarat tujuannya adalah untuk menyenangkan istri.

Selain itu, menurut Prof. Quraish Shihab yang dikutip melalui nu.or.id, ada suatu keadaan tertentu yang membuat bohong bisa untuk ditoleransi, bahkan hukumnya adalah wajib. Salah satunya dalam konteks suami-istri. Beliau mencontohkan saat suami mengucapkan suatu hal yang tidak dimiliki oleh istrinya demi menyenangkan hati, maka hal tersebut diperbolehkan.

Jadi, hukum suami berbohong pada istri dalam Islam ini tidaklah dilarang asal tujuannya adalah untuk menghibur hati sang istri agar tidak merasa sedih atau pun murung.

Beri Komentar