Jurus `Ojo Pelit-pelit` Bawa Tukang Sayur Jadi Bos di Kalibata

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 25 Mei 2016 07:42
Jurus `Ojo Pelit-pelit` Bawa Tukang Sayur Jadi Bos di Kalibata
Berbekal pesan orangtua untuk suka berbagi, Achmad Rohani meraih sukses menjadi tukang sayur yang sudah menyuplai sejumlah kantin di Jakarta.

Dream - Hidup dengan ekonomi serba sulit pernah dijalani oleh Achmad Rohani. Dia sempat menjadi tukang odong-odong dengan penghasilan tidak menentu.

Meski begitu, dia punya jurus tertentu agar bisa meraih rezeki berlimpah dan lancar. Jurus itu adalah petuah dari orangtuanya di Jawa 'Ojo pelit-pelit' alias jangan pelit-pelit.

Rohani sempat punya mimpi memulai usaha menjadi tukang sayur keliling. Tetapi dia menghadapi kendala berupa ketiadaan modal.

Sampai suatu hari, ada seorang tetangga yang menyodorinya segepok uang bernilai Rp1 juta. Dia sempat kaget dengan pemberian itu.

" Ini buat bikin gerobak sayur katanya dan dia tidak mau diganti uangnya lho. Orang hebat. Pesannya cuma satu, jangan pakai penglaris, percaya sama Gusti Allah," kata Rohani, dikutip dari laman pusat.baznas.go.idSelasa, 24 Mei 2016.

Rohani mengaku sempat heran mimpinya menjadi tukang sayur begitu mudah terwujud. Saat gerobak sayur sudah jadi, dia pun disarankan oleh tetangga lainnya mengajukan proposal pendanaan usaha kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat. Proposal itu berbuah hasil berupa dana modal yang begitu mudah.

" Ojo pelit-pelit. Kata orang tua dulu kalau kita pelit, rezeki juga sulit," kata Rohani.

Ternyata, bantuan uang yang diberikan tetangganya untuk membuat gerobak terinspirasi dari keikhlasan Rohani saat menjadi tukang odong-odong. Dia kerap membolehkan anak-anak naik odong-odongnya meski tidak punya uang.

Dalam dua tahun, usaha yang dijalanan Rohani berkembang cukup pesat. Dalam sehari, dia sanggup mendapatkan keuntungan bersih antara Rp400.000 hingga Rp800.000. Dengan keuntungan sebesar itu, pria asal Semarang ini tidak lagi pusing dengan biaya sekolah empat anaknya.

Dengan penghasilan itu pula dia sudah bisa membeli sebuah motor sport dengan sistem kredit. Selain itu, dia kini telah memiliki sawah seluas 1,3 hektar di kampung asal istrinya, Siti Kholifah, di Desa Nawungan, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta,

Rohani tidak hanya berkeliling menjajakan sayur dagangannya. Di pagi hari usai sholat Subuh, dia menggelar lapak sayuran di salah satu ujung gang di bilangan Jakarta Selatan.

Dia memanfaatkan halaman sepanjang pagar rumah milik orang yang sudah tidak ditempati. Sang pemilik rumah pun ikhlas halamannya dimanfaatkan oleh Rohani. Lapak dagangannya pun tidak pernah sepi pembeli.

Rohani yang kini dikenal dengan sebutan 'tukang sayur odong-odong' ini bahkan telah menjadi pemasok sayur dan buah-buahan di empat kantin di foodcourt Kalibata City, sebuah rumah makan padang di Pancoran dan sejumlah warteg.

" Dalam satu malam saya belanja bisa Rp3 juta hingga Rp4 juta. Melon bisa 80 Kilogram (Kg), mangga bisa empat peti, tomat bisa satu dus, tempe itu bisa Rp150.000 sendiri," ucap Rohani.

(Ism, Sumber: pusat.baznas.go.id) 

 

Beri Komentar