Hairani Armaya Doremi (Instagram @armayadoremi)
Dream - Indonesia harus berbangga dengan banyaknya generasi muda berhasil mengukir prestasi. Tidak hanya di dalam negeri namun juga di negara manca nun jauh di sana.
Hal itu ditunjukkan gadis asal Binjai, Sumatera Utara, Hairani Armaya Doremi. Dia mendapat kepercayaan sebagai pembicara utama dalam wisuda kelulusan Universitas Northeastern di Boston, Massachusets, Amerika Serikat.
Kepercayaan itu dia dapat bukan tanpa sebab. Doremi merupakan mahasiswi program Strata 2 Universitas Northeastern yang lulus dengan nilai terbaik.
Pencapaian itu dia raih dengan penuh perjuangan. Tidak ada kata lain yang dapat menggambarkan sosok Doremi selain 'pekerja keras'
" Ada beberapa level kesuksesan dalam hidup dan untuk mencapai kesuksesan itu butuh kerja keras," ujar Doremi, dikutip dari VOA.
Doremi merupakan bungsu dari tiga bersaudara dan berasal dari keluarga sederhana. Dia melewati masa remaja dengan penuh perjuangan.
Saat berusia 15 tahun, Doremi sudah harus bekerja demi membantu keuangan keluarga. Apapun pekerjaan dia jalankan.
" Waktu itu bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl), kerja di mal untuk kasih-kasih brosur ke customers di mal," kata dia,
Doremi juga sering mengikuti perlombaan menyanyi. Ketika menang, hadiah yang didapat dia gunakan untuk membantu orangtua.
Saat Doremi kecil, sang ayah sempat membuka usaha bengkel. Sayangnya, usaha tersebut akhirnya tutup lantaran pendapatan yang terus menurun.
Sang ayah juga membuka usaha distributor gas elpiji. Saat itu, Doremi membantu ayahnya menjalankan usaha tersebut.
" Doremi itu sosok anak yang baik, gigih, bekerja keras. Dia menyayangi keluarga, menyayangi orangtua," ujar ibunda Doremi, Umi Kalsum.
Meski hidup sederhana, Doremi punya impian menempuh pendidikan setinggi mungkin. Dia berhasil lulus program D3 Jurusan Pariwisata Universitas Sumatera Utara Medan.
Punya bakat menyanyi mengantarkannya ke panggung Indonesian Idol 2010. Saat itu, dia sudah menekuni profesi sebagai penyanyi dan DJ.
Pada 2011, Doremi memutuskan pindah ke Jakarta. Dia melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 Jurusan Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Sembari kuliah, Doremi bekerja pada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Kala itu, Viktor belum menjabat sebagai gubernur.
Saat bekerja pada Viktor, dia mendapat tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke Melbourne, Australia. Doremi tertarik, namun sadar diri tak menguasai Bahasa Inggris.
Tak patah arang, Doremi pun meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dengan mengambil kelas intensif pada sebuah lembaga kursus. Karena semangat Doremi yang tinggi, Viktor malah menganjurkannya kuliah di AS.
Perjuangan belum berhenti di situ. Doremi bisa lulus tes TOEFL setelah pernah gagal sebanyak 7 kali, hingga akhirnya dia bisa kuliah di jurusan hubungan masyarakat (public relations) Universitas Northeastern.
" I like public relations, jadi Doremi penginnya ambil yang related," kata dia.
Perjuangan Doremi pun tak selamanya mulus. Dia pernah kena tipu agen yang mengaku bisa mendaftarkannya ke kampus impiannya. Dia sempat menyetorkan sejumlah uang. Bukannya didaftarkan, uang tersebut malah dibawa lari agen.
Tetapi, akhirnya Doremi bisa kuliah di Universitas Northeastern. Dia tercatat sebagai mahasiswi angkatan 2018.
Saat menginjakkan kaki di AS, Doremi disambut udara yang sangat dingin. Kala itu, musim dingin memang sedang berlangsung di Boston.
Empat bulan pertama, Doremi memilih tinggal di asrama agar bisa beradaptasi dengan kebiasaan Amerika dan cara belajar para mahasiswa di sana. Dia juga mendaftar program pra-S2 dua semester,
" Pada saat itu belajar American culture, belajar bagaimana cara menulis di graduate school, bagaimana cara membaca article or case study di graduate school. Jadi kayak build critical thinking sebagaimana anak S2 di Amerika," kata dia.
Tiga tahun kuliah, Doremi menorehkan prestasi membanggakan. Tahun ini, dia menamatkan studi dengan predikat sebagai lulusan terbaik dan kandidat penghargaan Top Recognition.
Tugas akhir Doremi meraih nilai terbaik di kelasnya. Tugas akhir tersebut berisi hasil penelitian Doremi di bidang media sosial dengan menjadi konsultan pada Mida Restaurant, salah satu restoran terkenal di Boston.
" Doremi (membantu) restorannya untuk membangun mereka punya social media. Dan Doremi berhasil bantu restorannya untuk naikin followers (secara organik). Berhasil membantu mereka untuk raise brand awareness di Boston, (membantu) mereka untuk gain revenue restoran," kata Doremi.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet, 5 Menteri Diganti dan Lantik 1 Menteri Baru
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa