Lustrasi (azh.kz)
Dream - Bagi banyak orang, pernikahan menjadi hari bahagia. Namun tidak untuk pasangan di Malaysia ini. Mereka bercerai hanya setengah jam setelah akad nikah.
Kisah itu berawal dari kurangnya mas kawin. Pengantik lelaki memang sengaja mengurangi uang hantaran sebesar RM 1.000. Dia ingin melihat tipe seperti apa keluarga dan wanita yang dinikahi itu.
Ya benar saja, setelah menerima seserahan, keluarga mempelai wanita ribut, menghujat pengantin lelaki. Menagih kekurangan uang hantaran. Mempelai wanita pun tak kalah galak. Dengan suara tinggi dia bertanya kepada lelaki yang baru saja menikahinya.
Watak asli sang perempuan dan keluarganya tampak sudah. Sang pengantin laki-laki sangat sedih dibuatnya. Dengan mata berkaca-kaca, pengantin lelaki menyambar mikrofon. Dan di depan para undangan dia mulaoi bicara.
“ Baru saja jadi istri tak sampai setengah jam sudah seperti ini,” tutur pengantin lelaki, sebagaimana ditulis fotografer yang mengunggah kisah ini ke akun Facebook Boii Amani Hashim.
“ Sengaja saya kurangi seribu karena ingin melihat orang ini seperti apa. Ini saya bawa uang kekurangannya itu,” tambah pengantin itu. Tak hanya mengeluarkan kata-kata. Pengantin itu juga mengeluarkan uang kekurangan hantaran itu dari dalam tas.
“ Tak apa-apa lah,” kata dia sambil terus menahan air mata, “ semua yang ada di sini menjadi saksi saya. Saya ceraikan kamu dengan talak tiga. Assalamu’alaikum.” Lelaki itu meletakkan mic, bersalaman, dan lantas pulang.
Ya, pidato lelaki itu mengakhiri tali pernikahan itu, yang masih berumur setengah jam. Di saat para undangan belum beranjak, mereka menyaksikan akad sekaligus perceraian. (Ism, Sumber: Facebook Boii Amani Hashim)
Dream - Menjadi fotografer pernikahan bukan berarti selalu menyaksikan momen bahagia para mempelai dan keluarga. Tapi, ada kalanya juru foto itu menyaksikan. Bahkan, mengabadikan momen-momen sedih yang seharusnya menjadi hari bahagia itu.
Simak saja pengalaman fotografer pernikahan asal Malaysia ini. Juru foto itu mengunggah kisah perkawinan yang menyedihkan melalui akun Facebook Boii Amani Hashim. Kisah suami yang menceraikan istrinya, setengah jam setelah akad nikah.
Dalam pernikahan itu, sang pengantin pria telah sepakat memberi mas kawin senilai RM 22.222,22 atau sekitar Rp 75 juta. Agak mahal memang. Tapi sang lelaki sudah setuju.
Akad nikah pun dilakukan. Dalam sekali lafal, pernikahan itu menjadi sah. Dan di pesta itu bingkisan mas kawin sudah berpindah tangan, dari keluarga pengantin pria ke keluarga pengantin perempuan.
Namun beberapa saat kemudian terdengar keributan dari keluarga pengantin perempuan. “ Duit hantaran kurang seribu,” kata keluarga perempuan mempermasalahkan mas kawin dari pengantin lelaki.
Mendengar keributan itu, pengantin permepuan pun bangkit dari duduknya. Dengan nada suara tinggi, dia bertanya kepada lelaki yang baru saja menikahinya, mengapa kurang seribu. Dan pekikan itu disahut keluarganya yang turut mempertanyakan kekurangan mas kawin.
“ Sudah tahu tak punya cukup uang, tetapi kenapa sangat gatal ingin menikah,” tanya keluarga pengantin perempuan.
Mendengar cercaan itu, sang pengantin lelaki bereaksi. Meski matanya berkaca-kaca, dia tetap berusaha tersenyum. Lantas dia mengambil mikrofon dan berkata, “ Baru saja jadi istri tak sampai setengah jam sudah seperti ini.”
“ Sengaja saya kurangi seribu karena ingin melihat orang ini seperti apa. Ini saya bawa uang kekurangannya itu,” kata pengantin lelaki itu sambil mengambil gepokan uang dari tas.
“ Tak apa-apa lah,” kata dia, “ semua yang ada di sini menjadi saksi saya. Saya ceraikan kamu dengan talak tiga. Assalamu’alaikum.” Lelaki itu meletakkan mic, bersalaman, dan lantas pulang.
Kisah ini diunggah, karena di negeri jiran itu tengah hangat masalah perkawinan yang batal karena kurangnya mas kawin dari pengantin laki-laki. Beberapa waktu lalu, pernikahan yang dilangsungkan di masjid itu berubah menjadi kericuhan. (Ism)
Dream - Memalukan! Itu yang dapat disimpulkan setelah sebuah video menampilkan perkelahian antara dua keluarga calon pengantin di Pantai Dalam, Kuala Lumpur pada Sabtu kemarin.
Mengutip laporan harian lokal, insiden diduga pecah ketika pengantin pria dipukul gara-gara akan meninggalkan acara akad nikah yang digelar di Masjid Jamek Al-Khadijiah, Pantai Dalam, Kuala Lumpur, Sabtu lalu.
Pria 27 tahun itu pergi lantaran dilarang meneruskan acara akad nikah oleh pihak pengantin perempuan. Peristiwa bermula saat mempelai pria tidak bisa memenuhi janjinya membawa uang hantaran atau mas kawin sebanyak RM15.000 (Rp50 juta), seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Pria yang bekerja sebagai satpam itu hanya berpenghasilan RM1.500 (Rp5 juta) sebulan. Namun dia mengatakan setuju akan membawa uang hantaran RM15.000 (Rp50 juta) seperti yang ditetapkan keluarga pengantin perempuan ketika melamar pada Januari lalu.
" Ketika melamar pihak pria bersedia membawa RM7.500 (Rp25 juta) sebagai uang hantaran namun pihak perempuan minta RM15.000" .
" Pengantin pria setuju dengan jumlah itu. Namun meminta agar uang hantaran tersebut dibayar secara angsuran yaitu sebanyak RM10.000 sebelum pernikahan dan sisanya lagi RM5,000 dibayar setelah acara," kata satu sumber.
Menurut sumber itu lagi, pengantin pria sudah mengangsur RM10,000 sebelum pernikahan berlangsung, namun akibat gagal menyerahkan sisanya yang RM5,000 keluarga pengantin perempuan tidak mengizinkan akad nikah dilanjutkan.
" Tidak terima dengan permintaan itu, pengantin pria bersama keluarganya memutuskan untuk meninggalkan acara akad nikah sebelum dia dipukul oleh seorang anggota keluarga pengantin perempuan," katanya lagi.
Seperti yang disaksikan dalam rekaman video, kondisi di pekarangan masjid menjadi gaduh ketika terjadi baku hantam dan pergulatan antara kedua keluarga pengantin.
(Ism, Sumber: Mynewshub.cc)
Dream - Seorang suami di Sidoarjo, Jawa Timur percaya memiliki istri gaib selain istri utamanya. Ia menganggap istri gaibnya itu adalah Nyi Blorong, tokoh legenda yang digambarkan sebagai sosok perempuan penguasa pantai selatan.
Misteri kisah cinta suami dengan Nyi Blorong sudah diketahui sang istri sedari tujuh tahun lalu.
Sejak suaminya mengenal ilmu-ilmu gaib itu berubah drastis. Terkadang, ia suka bicara dan menciumi sebuah lukisan perempuan yang dianggapnya sebagai Nyi Blorong.
" Sebenarnya saya tidak masalah. Yang bikin masalah itu suami punya koleksi lukisan Nyi Blorong di kamarku. Kan malu sama anak dan saudara yang lagi main ke kamar,” kata sang istri warga Wiyung.
Anaknya yang masih SMA juga berkali-kali protes. Bahkan, dua kali sudah anaknya minggat karena kesal dengan lukisan si Blorong milik sang ayah.
Si istri merasa terganggu dengan lukisan itu. Apalagi, lukisannya sedikit porno dengan bagian dada dan bawah yang tidak tertutup selembar kain apapun.
Kesal sudah di ubun-ubun. Sang istri pun mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama, Klas 1 A Surabaya, pada Februari lalu.
Namun pada proses mediasi lalu, keduanya sepakat berdamai demi kepentingan keluarga.
Si istri pun sudah berjanji tidak mau mengurusi kehidupan suaminya dengan Nyi Blorong. Bagi dia, Nyi Blorong itu adalah barang gaib.
" Urusan suami sama Blorong. Sak karep-karepmu (terserah kamu). Pokoke jatah tiap bulan jalan terus," kata si istri.
Dream - Pengantin pria ini menjadi bahan perbincangan banyak orang. Bukan karena busana atau makeup, sebagaimana banyak dibahas dalam pesta-pesta. Melainkan karena wajahnya yang terlihat masih seperti anak-anak.
Mahamad Fitra Mahamad Tahid. Demikian nama pengantin lelaki itu. Dia menikahi perempuan bernama Nurul Syazwani Mustafa. Banyak pengguna media sosial salah menaksir usia Tahid.
Menurut Anda, setelah melihat foto di atas, berapa usia Tahud? 10 tahun? 12? Atau 15? Angka itu yang banyak diajukan pengguna media sosial untuk menebak usia Tahid yang menikah di Sungai Petani, Kedah, Malaysia itu.
Namun sejatinya, pria ini sudah berusia 20 tahun. Dan perempuan yang dia nikahi berusia 19 tahun. Banyak netizen yang mengaku tak percaya dengan usia itu.
Menurut sang kakak, Atikah Farisyaa, Tahid mengidap penyakit thalasemia major sejak usia 10 bulan. Sehingga dia kini masih terlihat seperti anak-anak, alias baby face. Tak hanya pengguna media sosial, tamu yang menghadiri pesta pernikahan pada hari Minggu itu pun juga bertanya-tanya.
“ Banyak yang bertanya kepada saya. Sampai saat bersantap bersama banyak yang memerhatikan kami saja,” kata Tahud, sebagaimana dilansir My Metro, Rabu 16 Maret 2016.
Dream - Sepasang kekasih yang mengaku 'kakak beradik' diamankan polisi dari sebuah kamar penginapan di Jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Sabtu kemarin.
Petugas tak begitu saja percaya. Mereka bertanya dengan teknik penyelidikan, hingga akhirnya pasangan itu mengaku sepasang kekasih.
Di saat petugas mengurusi pasangan bukan muhrim ini, ada seorang pemuda yang keluar dari kamar lainnya, yang juga bersama teman perempuannya.
Entah mereka kompak dengan pasangan yang lain atau memang kebetulan. Pemuda itu juga mengaku bahwa perempuan yang bersamanya adalah adik kandungnya sendiri.
Lagi-lagi petugas tidak percaya. Apalagi saat diperiksa, wanita yang disebut sebagai adiknya itu justru buru-buru masuk ke kamar mandi untuk mengenakan celana.
" Kedua pasangan ini kami amankan ke Mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kapolsek Tanjung Redeb, Ajun Komisaris Polisi Surya Irianto.
Peristiwa itu merupakan rangkaian razia operasi pekat yang dilakukan Polsek Tanjung Redeb, Berau. Ulasan selengkapnya klik di sini. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya