Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
Presiden Prabowo Subianto (Foto: Instagram @prabowo)
Reporter : Okti Nur
Menurut Prabowo, korupsi membuat kerugian sistemik negara. Dia menyebut kerugian negara mencapai ratusan triliun.
DREAM.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto bicara soal korupsi yang berdampak cukup parah bagi bangsa Indonesia. Kepala Negara bahkan sempat menyinggung kondisi tersebut juga dirasakan para wartawan dengan gaji yang kecil.
Hal ini disampaikan dalam acara Munas ke-VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2025.
"Ternyata koruptor memang luar biasa lihainya dan merugikan bangsa cukup parah. Dan korupsi yang paling besar... setengah korupsi atau korupsi yang tersamar, seolah legal tapi nyolong. Ini pinternya orang pinter. Repotnya orang pinter itu pinter nyolong," ungkap Prabowo saat memberikan sambutan, dikutip dari live streaming YouTube PKSTV.
Menurut Prabowo, korupsi membuat kerugian sistemik negara. Dia menyebut kerugian negara mencapai ratusan triliun.
"Kalau saya cerita berapa ratus T uang negara yang hilang, hampir tiap tahun. Mungkin kalian nggak ada geleng-geleng kepala lagi. Harus panggil dokter, serius. Karena banyak wartawan, saya harus hati-hati bicara," ungkap Prabowo.
Presiden kelahiran 1951 itu juga menyebut dampak yang dirasakan oleh wartawan dengan penghasilan mereka yang sedikit.
"Tapi saya yakin dalam hatinya wartawan-wartawan, sebetulnya apa yang saya omong, mereka merasakan. Karena wartawan pun penghasilannya sedikit, bener," kata Prabowo.
"Yang mungkin duitnya banyak, ya bos-bos kalian," lanjut Prabowo.
Tak sampai di situ, Prabowo melihat korupsi seperti perampokan sistemik sehingga kekayaan negara semakin terkeruk. Dia mencontohkan korupsi di Bangka Belitung sebagai pusat tambang timah terkemuka di dunia. Namun ternyata ada 1.000 tambang ilegal.
"Saya lihat adalah suatu, menurut saya perampokan sistemik. Sistem yang dibuat dan kelengahan elit kita selama ini sehingga kekayaan kita terkeruk. Sebagai contoh di Bangka Belitung yang cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia itu terdapat 1.000 tambang ilegal," ungkapnya.
"Mulai tanggal 1 September kemarin, saya perintahkan, TNI, Polri, Bea Cukai bikin koperasi besar-besaran di Bangka Belitung, menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah setiap tahun diselundupkan," lanjutnya.