Semangat Pantang Menyerah Klub Jantung Sehat, Komunitas Penyintas Penyakit Kardiovaskuler RSHS Bandung

Dreamitie | Rabu, 19 November 2025 18:02

Reporter : Astri

RSHS membentuk komunitas bagi penyintas penyakit jantung dan pembuluh darah yang diberi nama Klub Jantung Sehat.

DREAM.CO.ID - Selain pengobatan, salah satu pendukung kesembuhan adalah lewat pertemanan. Kehadiran teman, apalagi yang seperjuangan, bisa menjadi semacam 'obat' untuk menambah semangat sekaligus imun dalam kebutuhan sosial.

Pertemanan satu perjuangan itulah yang hadir lewat  komunitas khusus untuk penyintas penyakit jantung dan pembuluh darah yang ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Komunitas tersebut bernama Klub Jantung Sehat atau disingkat dengan nama KJS RSHS.

Dikutip dari laman resmi RSHS Bandung, KJS dibentuk sebagai wadah pembinaan kegiatan fisik penyintas penyakit jantung dan pembuluh darah. Para anggotanya biasanya diajak berkumpul untuk melakukan kegiatan positif bersama. 

Resmi berdiri pada Maret 2025, KJS RSHS rutin menggelar latihan senam jantung setiap minggu. Kegiatan dilakukan dengan antusias oleh anggotanya karena agenda seru yang membuat anggota tertarik untuk mengikutinya secara rutin. 


2 dari 3 halaman

Anggota KJS RHSH hingga saat ini sudah mencapai 250 peserta. Setiap minggunya, ada sekitar 40 hingga 60 orang aktif mengikuti kegiatan senam. 

Tak hanya bagi para anggota, kehadiran KJS RSHS ini juga diharapkan mampu membawa kontribusi nyata dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di masyarakat Indonesia. 

Mengutip laman resmi BRIN, penyakit kardiovaskular atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah masih menjadi masalah kesehatan global. 

Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit ini juga paling sering menyerang kelompok usia produktif. 

"Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, terdiri dari stroke yang menyebabkan 331.349 kematian, jantung coroner 245.343 kematian, jantung hipertensi 50.620," 

3 dari 3 halaman

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Indi Dhaarmayanti mengatakan, tingginya kasus kardiovaskuler di Indonesia disebabkan karena modified risk factor terkait gaya hidup tidak sehat. 

"Data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah," terang Indi. 

Lebih lanjut Indi mengatakan, penanggulangan tingginya kasus ini harus dimulai dari diri sendiri. Menerapkan perilaku cerdik bagi yang sehat dan patuh bagi penyandang penyakit jantung baik untuk dilakukan. 

Mengenal Lebih Dekat Juara Dream Inspiring Women 2023
Join Dream.co.id