Ayah Resign Demi Jualan Nasi Goreng Dekat Kampus untuk Jaga Anaknya

Parenting | Selasa, 11 November 2025 18:05

Reporter : Okti Nur

Ayah dan anaknya yang sudah berkuliah ini saling bergantung satu sama lain sejak ibunya meninggal karena leukemia beberapa tahun lalu.

DREAM.CO.ID - Seorang ayah di China memilih berhenti dari pekerjaan di kantor dan membuka warung di dekat kampus putrinya setelah selama setahun terakhir sang putri mengeluh bahwa masakan di kantin kampusnya tidak memiliki “rasa rumahan” dan tidak higienis.

Putrinya yang bernama Li Bingdi, adalah mahasiswa tahun kedua di Universitas Normal Jilin di Siping, provinsi Jilin. Ayah Li lalu mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah restoran barbeque di Tianjin untuk belajar memasak nasi goreng dan mi. Ia kemudian menyewa sebuah gerai di dekat gerbang kampus putrinya.

Usaha nasi goreng dan mi milik sang ayah mulai beroperasi pada pertengahan Oktober. Pada hari pertama, ia hanya berhasil menjual tujuh porsi nasi goreng, dengan keuntungan kecil.

Pendapatannya bahkan lebih rendah dari 70 yuan yang diperoleh putrinya dari pekerjaan sambilan sebagai guru les privat.

Merasa iba terhadap ayahnya, Li Bingdi lalu membagikan kisah ayahnya di platform media sosial kampus.

2 dari 3 halaman

Ia menulis bahwa ayahnya sangat memperhatikan kebersihan makanan yang disiapkannya dan sedang mencari saran untuk meningkatkan hasil usahanya.

Berkat unggahan tersebut, keesokan harinya banyak orang, termasuk mahasiswa, dosen, dan warga sekitar, datang berbondong-bondong mengantre di gerai ayahnya.

Beberapa pelanggan bahkan memesan dalam jumlah banyak untuk mendukung usahanya. Dalam beberapa minggu terakhir, sang putri banyak menghabiskan waktu luangnya untuk membantu ayahnya.

“Bulan lalu, ayah saya bilang ia merasa kedinginan saat berjualan karena cuaca. Tapi sekarang ia sangat sibuk dan hatinya terasa hangat,” kata sang putri dikutip dari SCMP, Selasa, 11 November 2025.

“Ayah saya tidak ingin mencari keuntungan besar; ia hanya berharap bisa menghidupi dirinya. Karena itu, ia merasa tenang berada di sini, untuk dua alasan: menjaga saya dan menafkahi dirinya,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Li Bingdi mengatakan bahwa ia dan ayahnya telah saling bergantung satu sama lain sejak ibunya meninggal karena leukemia beberapa tahun lalu.

Sang putri mengenang bahwa ketika ia hendak memilih universitas dan tidak tahu di kota mana ia akan kuliah, ayahnya berkata, “Ke mana pun kamu pergi, Ayah akan mengikutimu.”

“Ia menepati janjinya,” kata Li Bingdi.

“Banyak orang mengatakan kasih seorang ayah itu kokoh seperti gunung, tapi bagi saya, kasih ayah seperti hangatnya sinar matahari,” tambahnya.

Seorang warganet menulis: “Dia tidak hanya menjual nasi goreng, tapi juga menyajikan kasih murni seorang ayah.”

“Masakannya pasti higienis, karena putrinya sendiri yang memakannya,” komentar warganet lain.

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Join Dream.co.id