Melakukan Operasi Plastik Pada Payudara. (Source: Shutterstock)
Dream - Beberapa waktu belakangan ini, perawatan kecantikan breast lift tengah menjadi tren di media sosial. Terutama, di kalangan para ibu yang telah mengalami penurunan atau pengenduran payudara.
Breast lift sendiri merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat dan mengubah posisi payudara agar terlihat lebih kencang, tinggi, atau bulat.
Dilansir dari Hermina Hospitals, prosedur pembedahan seringkali dilakukan dengan memasang implan yang dikenal sebagai pembesaran/augmentasi yang disertai pengencangan payudara.
Terdapat dua teknik sayatan yang dilakukan untuk membuat payudara terlihat lebih kencang, yaitu periareolar dan inverted-T.
Teknik sayatan periareolar sendiri dilakukan di sekitar puting. Sedangkan, inverted-T dilakukan dengan membuat sayatan berbentuk huruf 'T' terbalik atau membentuk bekas luka vertikal.
Pemilihan metode atau teknik sayatan tersebut bergantung pada posisi puting dan hasil yang diinginkan tanpa memisahkan puting dari jaringan kelenjar. Sehingga, sistem laktasi tetap utuh dan memungkinkan para wanita untuk menyusui setelah pengencangan payudara.
Meski begitu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusui setelah melakukan pengencangan atau pengangkatan payudara. Berikut di antaranya.
Walaupun masih memungkinkan, namun fungsi menyusui tetap bisa berkurang akibat proses pembedahan. Berkurangnya fungsi menyusui hanya dapat diketahui saat melakukan proses menyusui.
2. Sensasi Puting
Setelah melakukan breast lift, akan merasakan sensasi pada puting yang diklaim memakan waktu 5 tahun hingga benar-benar menghilang. Kamu juga disarankan untuk menunda proses menyusui. Terutama, jika belum pernah menyusui sebelumnya.
Wanita yang tengah menyusui saat melakukan breast lift kemungkinan besar dapat melakukannya setelah pembedahan. Jika ingin mencegah berkurangnya fungsi menyusui dan efek samping lainnya, kamu bisa berkonsultasi terlebih dulu pada dokter bedah plastik agar mendapatkan solusi yang tepat.
Pengencangan maupun pembesaran payudara dapat menyebabkan potensi kerusakan yang berakibat pada sulitnya proses menyusui. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh jarak waktu antara pelaksanaan pembedahan dengan mulainya proses menyusui.
Jika mengalami kesulitan saat proses menyusui, kamu bisa mengatasinya dengan melakukan metode menyusui lainnya.
4. Perubahan Penampilan
Penampilan payudaramu masih bisa berubah setelah melakukan breast lift. Terutama, jika kamu sedang hamil atau menyusui. Pasalnya, bentuk payudara akan membesar saat hamil dan kembali mengecil ketika selesai menyusui.
Akhirnya, payudaramu akan kembali mengendur meski telah melakukan breast lift sebelumnya. Maka dari itu, disarankan untuk melakukan breast lift setelah menyusui untuk mempertahankan bentuk payudara serta mencegah berkurangnya fungsi menyusui saat masih dibutuhkan. (mut)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib